JABARESKPRES – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut ambil bagian dalam pembiayaan pembangunan LRT Jabodebek.
Untuk total nilai investasi Rp32,6 triliun pembangunan LRT Jabodetabek yang dihimpun melalui kredit sindikasi dengan fokus konstruksi dan investasi.
Pihaknya mengalokasikan sejumlah dana terhimpun dari Sustainability Bond ke transportasi ramah lingkungan ini.
LRT Jabodebek termasuk ke dalam proyek smart energy yang berperan penting dalam menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan.
Selain itu, turut menunjukkan komitmen dalam mewujudkan kota dan pemukiman yang berkelanjutan, sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 11.
LRT Jabodebek memiliki rangkaian yang terdiri dari 6 kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis dengan sistem pengoperasian Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 33.
Sisi pembelian tiket pun masyarakat semakin dimudahkan. Tiket LRT Jabodebek dapat dibeli secara cashless dengan BRIZZI, yaitu uang isi ulang elektronik.
Hanya dengan 1 kartu BRIZZI, masyarakat sudah dapat melakukan pembayaran berbagai layanan transportasi publik seperti TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
BRIZZI juga dapat digunakan untuk berbelanja di mini market, pembayaran parkir kendaraan, hingga merchant lain yang telah bekerjasama.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, upaya ini sejalan dengan komitmen terhadap Environmental, Social dan Governance atau ESG melalui dukungan kepada pembangunan green transportation.
“Sebagai first mover of sustainable banking di Indonesia, terus mendorong praktik-praktik keberlanjutan dengan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik, salah satunya LRT Jabodebek,” ungkapnya.
Selama ini, BRI secara konsisten berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, yang tercantum dalah Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), dan berkontribusi dalam menahan pemanasan suhu bumi.
Oleh karena itu, penggunaan sumber daya ramah lingkungan secara gradual akan terus ditingkatkan.
“BRI tentu menyadari langkah menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sejak sekarang. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” tambah Sunarso.
Ke depan, BRI terus menjalankan bisnisnya dengan menerapkan praktik-praktik ESG dengan terus berupaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon melalui program-program operational eco-efficiency.