Perjalanan Kasus Bayi Tertukar di Bogor Akhirnya Beres, Hasil DNA Terbukti 99,99%

JABAR EKSPRES – Polisi telah mengumumkan bahwa hasil tes DNA telah memastikan bahwa dua bayi di Bogor benar-benar tertukar dari orang tua biologis mereka.

Kisah ini di mulai ketika seorang ibu melaporkan kasus pertukaran bayi di Bogor kepada pihak kepolisian.

Kejadian bayi tertukar ini berlangsung selama satu tahun penuh. Pelapor, yang bernama Siti Mauliah (37) dan berasal dari Ciseeng, Kabupaten Bogor, melaporkan bahwa bayi laki-lakinya telah tertukar setelah melahirkan di rumah sakit pada 18 Juli 2022.

Lihat juga : Wanita Berusia 32 Tahun Ditemukan Meninggal di Kontrakan Cileungsi Bogor

“Jadi, tahun lalu, 18 Juli 2022, klien saya Siti Mauliah itu melahirkan secara caesar di rumah sakit. Hari pertama masih di susui. Ketika hari keduanya di kasih bayi lagi, sudah merasa aneh karena secara psikologis mungkin merasa beda pas nyusui di hari kedua,” kata Rusdy Ridho, kuasa hukum Siti pada, Kamis (10/8).

Kemudian, pada hari ketiga setelah kelahiran, seorang perawat menanyakan nama pasien kepada Siti.

“Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun, saat itu suster bilang ini cuma jatuh saja atau tertukar. Ketika dia pulang, suster datang lagi keesokan harinya menanyakan perihal gelang,” lanjutnya.

Rusdy menjelaskan bahwa saat di minta untuk menunjukkan gelangnya lagi, ternyata yang diberikan adalah gelang atas nama pasien lain. Hal ini membuat Siti merasa curiga.

“Setelah kami konfirmasi, rumah sakit hanya mengatakan bahwa ini hanya masalah pertukaran gelang. Namun, masalah ini terus berlanjut hingga setahun berlalu,” tambahnya.

Penyelidikan

Polres Bogor segera merespon laporan tersebut dan segera memulai penyelidikan dengan mendatangi lokasi kejadian di rumah sakit di Kabupaten Bogor.

Seiring berjalannya waktu, Satreskrim Polres Bogor juga mengundang berbagai pihak, termasuk Direksi dan Pegawai Rumah Sakit Sentosa, untuk memberikan klarifikasi terkait masalah ini.

Klarifikasi tersebut dilakukan, antara lain, untuk mengumpulkan bukti mengenai data persalinan korban dan pasien lain yang terjadi setahun yang lalu.

Selain itu, tim gabungan yang terdiri dari pejabat Dinkes Bogor berhasil meyakinkan orang tua bayi yang awalnya menolak tes DNA untuk akhirnya setuju menjalani tes DNA.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan