JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah mengesahkan status darurat sampah di Bandung Raya sebagai dampak dari kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, yang belum berhasil di padamkan selama tujuh hari.
Surat keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya telah diterbitkan pada tanggal 24 Agustus 2023.
Lihat juga : ICW Temukan 12 Eks Narapidana Korupsi Berpartisipasi Bacaleg DPR
TPA Sarimukti merupakan lokasi pembuangan sampah utama dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Dalam surat keputusan tersebut, Ridwan Kamil meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat untuk menjadi koordinator dalam pengelolaan sampah selama periode status darurat sampah di Bandung Raya.
Ridwan menyatakan bahwa kebakaran berkepanjangan di TPA Sarimukti telah menyebabkan kerusakan. Di antaranya penglihatan terbatas akibat asap tebal, dan potensi bahaya bagi keselamatan petugas lapangan.
Dalam keputusan tersebut, di jelaskan bahwa status darurat sampah Bandung Raya akan berlaku mulai 24 Agustus 2023 hingga 24 September 2023.
Melalui surat keputusan tersebut, Ridwan Kamil juga menginstruksikan empat kabupaten/kota. Yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, untuk mengelola sampah secara mandiri selama masa status darurat pengelolaan sampah Bandung Raya.
Hal ini di karenakan penutupan Tempat Pembuangan Kompos (TPK) Sarimukti.
Ridwan Kamil melalui akun Twitter-nya menginformasikan bahwa keadaan kebakaran di TPA Sarimukti telah membaik. Berdasarkan pantauannya dari udara bersama Bupati KBB Hengky Kurniawan dan PLH Walikota Bandung Ema Sumarna.
Dia juga mengungkapkan bahwa upaya rekayasa cuaca oleh BMKG untuk menciptakan hujan buatan sedang di lakukan. Dengan harapan kebakaran di TPA Sarimukti dapat di redam dalam dua hari mendatang.
Selain itu, Ridwan Kamil menekankan kerja sama semua pihak dalam mengatasi masalah ini. Termasuk waterbombing oleh BNPB, kerja tim pemadam kebakaran, serta kerja keras dari tim TNI/Polri dan BPBD.
Dia juga menyebutkan upaya inovatif menggunakan drone dengan cairan kimia khusus untuk pemadaman.