JABAR EKSPRES – Memiliki utang dengan nominal yang jumlahnya sedikit atau banyak pasti akan merasa tidak nyaman dengan adanya hal tersebut.
Ternyata di balik rasa tidak nyaman ketika memiliki utang tersimpan bahaya bagi kesehatan diri.
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa utang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda. Berikut adalah beberapa alasannya:
1. Utang dapat meningkatkan tekanan darah Anda
Sebuah penelitian di Northwestern University menemukan bahwa orang dewasa berusia 24 hingga 32 tahun memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi (artinya jika mereka menjual semua miliknya, mereka masih belum mempunyai cukup uang untuk melunasi utangnya). Mereka juga memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
“Kami sedikit terkejut melihat efek ini terjadi pada orang-orang yang sangat muda dan sehat,” kata penulis studi Elizabeth Sweet, PhD, asisten profesor antropologi di Universitas Massachusetts di Massachusetts, melansir dari Health Boston.
2. Menyebabkan Kecemasan
Anda mungkin tidak memerlukan penelitian untuk mengetahui hal ini, namun penelitian Sweet juga menemukan bahwa orang-orang dengan utang tertinggi mengatakan tingkat stres yang mereka rasakan 11,7% lebih tinggi dari rata-rata (Dan ya, menurutnya tingkat stres yang lebih tinggi terkait dengan tekanan darah yang lebih tinggi).
“Kami menemukan utang mempunyai dampak serius pada kesehatan mental,” kata Sweet.
“Rasanya seperti berada di bawah air dan tidak bisa keluar, bisa bertahan lama dan menimbulkan banyak kerusakan.”
Beberapa kerusakan mental yang dapat disebabkan oleh utang, termasuk menyebabkan pemikiran buruk dan tidak menyenangkan yang dapat diprediksi menjadi tunawisma atau tidak mampu membeli makanan.
Baca Juga: Manfaat Ayam Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
3. Utang Berkaitan dengan Depresi
Bukan hanya generasi muda saja yang merasakan beban utang. Orang lanjut usia dapat menjadi korban masalah keuangan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Sebuah penelitian di Universitas Rutgers menemukan bahwa orang dewasa berusia 51 tahun ke atas lebih mungkin mengalami gejala depresi ketika mereka memiliki utang dalam jumlah besar tanpa jaminan (seperti saldo kartu kredit dan tagihan medis), dan tidak merasa memiliki kendali atas keuangan mereka.