Orang yang terlilit utang mungkin mengalami kesulitan tidur, makan tidak sehat, dan tidak memiliki banyak waktu luang, yang dapat menyebabkan depresi. Depresi juga dapat menguras motivasi seseorang sehingga membuat pengelolaan utang menjadi lebih sulit.
4. Bisa Menurunkan Kekebalan Tubuh
Meskipun belum ada penelitian berskala besar yang dilakukan secara khusus mengenai utang dan imunitas, tidak sulit untuk menunjukkan hubungan antara keduanya.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti menghadapi utang, sistem kekebalan tubuh kita merespons dengan respon melawan-atau-lari, melepaskan hormon-hormon penting, seperti adrenalin dan kortisol, dalam tingkat yang tinggi. Tingginya kadar bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan fisik yang signifikan terhadap fungsi kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan morbiditas.
Kita tahu bahwa stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan kita tahu bahwa utang merupakan kontributor besar terhadap stres kronis.
Kekhawatiran mengenai uang dapat membuat Anda terjaga di malam hari, tambahnya, yang juga dapat mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi.
5. Tidak Mengunjungi Dokter
Menurut penelitian di University of Michigan, orang-orang dengan utang kartu kredit atau orang dengan utang tinggi cenderung tidak mengunjungi dokter atau dokter gigi untuk pemeriksaan rutin atau bahkan saat sakit.
6. Utang Bisa Sangat Menyakitkan
Apakah Anda menderita sakit kronis? Jika jajak pendapat Associated Press/AOL Health merupakan indikasinya, laporan kartu kredit Anda mungkin terkait dengan gejala fisik Anda. Survei tersebut menemukan bahwa 44% dari mereka yang memiliki tingkat “stres terkait hutang” yang tinggi mengalami migrain atau sakit kepala lain yang sering terjadi, dibandingkan dengan hanya 15% dari mereka yang memiliki tingkat sakit kepala terkait stres yang tinggi. Mereka juga lebih mungkin mengalami ketegangan otot, sakit punggung, masalah perut atau pencernaan, dan serangan jantung.
7. Dapat Merusak Hubungan
Utang dapat memisahkan hubungan suatu pasangan. Jika Anda dan pasangan selalu bertengkar, itu bukan pertanda baik. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Family Relations, pengantin baru yang bertengkar tentang masalah keuangan setidaknya sekali seminggu lebih mungkin untuk bercerai dalam waktu lima tahun dibandingkan mereka yang berdebat tentang masalah keuangan lainnya, seperti pekerjaan rumah tangga, mertua, waktu bersama, dan seks.
