Dua SMA di Sukabumi Terdampak Kekeringan, Forum Cisadane Resik Desak Perusahaan Salurkan CSR Untuk Air

Jabar Ekspres – Forum Cisadane Resik (FCR) menyoroti kekeringan yang sedang berlangsung di dua wilayah kecamatan yakni Kecamatan Cicurug dan Cidahu Kabupaten Sukabumi mengancam dunia Pendidikan.

Penggerak Forum Cisadane Resik, Sutan Handika menjelaskan, SMAN 1 Cicurug dan SMAN 2 Cicurug terancam mengurangi jam belajar karena tidak tersedia air yang cukup.

“Kami mendengar bahwa para siswa harus membawa air sendiri dari rumah untuk berwudhu shalat Dzuhur, namun tidak cukup untuk shalat ashar,” kata Sutan Handika kepada Jabar ekspres Rabu (23/8).

BACA JUGA: Kekeringan, Warga Desa Linggar Kabupaten Bandung Terpaksa Datangi Sungai Cilanang Demi Dapat Air Bersih

Kesulitan air ini, sambung Sutan handika akan berpengaruh besar terhadap proses layanan pendidikan umum, dengan berkurangnya jam belajar yang berakibat pada lost learning dan pendidikan karakter, yaitu ibadah shalat wajib.

“Kami menghimbau para pelaku usaha yang menggunakan air, baik air mineral kemasan maupun olahan di Kecamatan Cicurug dan Cidahu untuk bertanggung Jawab dengan menyalurkan CSR (corporate social responsibility) agar proses pendidikan di sekolah-sekolah tersebut tidak terganggu.,”tambahnya.

Solusi untuk mengantisipasi kekeringan itu, dengan adanya bantuan air 2-4 tangki air perhari, sebelum ada upaya pembangunan sumur bor.

Selain itu, FCR JUGA menghimbau para perusahaan pengguna air di Cicurug dan Cidahu untuk mengalokasikan dana CSR mereka untuk kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh orang-orang muda.

“Kekeringan ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga daerah resapan air, baik yang di arah Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Halimun Salak. Dengan penanaman pohon, kita dapat membantu meningkatkan pasokan air dan mencegah kekeringan yang lebih parah di masa depan,” paparnya.

BACA JUGA: Rangkul Sejumlah Pihak, BNI Sekuritas Berambisi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal Melalui Kegiatan CSR

Sutan handika juga berharap agar para pelaku usaha dan perusahaan pengguna air di dua kecamatan itu dapat memberikan bantuan mereka untuk mengatasi krisis air yang saat ini terjadi. (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan