JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil juga turut mendongkrak ekonomi keumatan selama 5 tahun memimpin. Salah satunya melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
Program yang diluncurkan ahir 2018 itu juga dinilai moncer. “Sebanyak 5.018 bisnis lahir dari OPOP,” kata Ridwan Kamil, Kickoff West Java Festival 2023 pada Sabtu, 19 Agustus 2023 lalu.
Rinciannya, total ada 2.844 pesantren telah bergabung dalam program peningkatan ekonomi pesantren melalui unit – unit usaha itu hingga 2022. Kemudian, pada 2023 ini telah menyusul 2.174 pesantren. Sehingga totalnya ada 5.018 bisnis baru dari program itu.
Peluncuran program itu juga bukan tanpa pertimbangan. Bonus demografi banyaknya penduduk muslim dan berkembangnya pesantren di Jabar jadi pertimbangan. “Jabar itu penduduk muslimnya terbesar, pesantren jumlahnya juga terbanyak. Jadi dihadirkan ekonomi keumatan,” sambung pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2022, Jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia ada 241,7 juta jiwa. Jumlah itu setara 87,02 persen populasi di tanah air. Kemudian, penduduk muslim itu 48,03 juta jiwanya berada di Provinsi Jabar. Baru disusul Provinsi Jatim dan Jateng.
Kemudian, satudata.kemenag.go.id pada 2021, mencatat bahwa jumlah pondok pesantren di Indonesia terbanyak juga ada di Provinsi Jabar. Yakni di angka 9.310.
Baca juga: Di Era Kepemimpinannya, Ridwan Kamil Beberkan Hasil Pemekaran 9 Daerah di Jabar
Pemprov Jabar sendiri melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) juga memfasilitasi para pelaku usaha jebolan OPOP untuk bisa memasarkan produknya. Caranya dengan festival dan temu bisnis.
Temu bisnis itu berupaya mempertemukan para pelaku bisnis OPOP dengan para offtaker. Dari catatan dinas, temu bisnis itu juga telah menghasilkan potensi transaksi yang tidak sedikit. Pada 2020 ada Rp21 miliar, pada 2021 ada Rp136,5 miliar, dan 2022 ada Rp42,1 miliar.
Pengamat Ekonomi Apresiasi OPOP, Perlu Kembangkan Pemasaran Digital
Inovasi program dari Ridwan Kamil itu mendapat respon positif dari Pengamat Ekonomi UIN Bandung Setia Mulyawan. Desain program OPOP itu dinilai bagus. “Dari sisi desain program, saya apresiasi,” katanya kepada Jabar Ekspres pada Selasa, 22 Agustus 2023.