BANDUNG, JABAR EKSPRES – Perhatian serius terkait polusi udara perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Dilansir dari laman IQair, kini kualitas udara di Kota Bandung telah menyentuh angka 95 dan bisa dikategorikan tidak sehat bagi masyarakat.
Apalagi mengacu pada indeks kategori polusi udara, memang kualitas udara di Kota Bandung masuk kedalam kategori sedang dengan nilai 50-100. Namun apabila dilakukan pembiaran, bukan tak mungkin kualitas udara di Kota Bandung akan masuk kedalam kategori tidak sehat dengan nilai 100-200.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi menyebut kendaraan dan pabrik menjadi penyumbang terbesar buruknya kualitas udara di Kota Bandung.
BACA JUGA: Terkait Kualitas Udara, DLH Kota Bandung Jawab Kegelisahan Masyarakat
“Sumber polusi itu salah satunya kendaraan bermotor, jadi emisi gas buangnya tidak memenuhi standar sehingga menyumbangan polusi udara,” ujar Dudi Prayudi.
“Kedua, pabrik industri yang ada di Bandung tidak memenuhi ambang batas. Selain itu, perilaku pembakaran yang tidak ramah lingkungan,” tambahnya.
Perlu dilakukan upaya serius terkait semakin memburuknya kualitas udara di Kota Bandung. Maka dari itu pihaknya tengah mengupayakan cara agar kualitas udara bisa menjadi lebih baik.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Bandung ialah pengecekan uji emosi yang dilakukan setiap bulan. Selain itu, penanaman pohon diharapkan mampu menjadi media dalam mengurangi polusi udara.
BACA JUGA: Polusi Udara Semakin Menjadi, Kualitas Udara Kota Bandung Kategori Apa?
“Uji emisi bagi kendaraan, kita lakukan setiap bulan. Kita juga akan bekerja sama dengan Gojek, salah satu aplikasi terbesar. Banyak mitra menggunakan sepeda motor roda dua. Kalau bisa dapatkan uji emisi sebanyak mungkin, maka kelihatan kendaraan yang sudah bebas uji emisi dan mana belum,” tuturnya.
Uji emisi tersebut nantinya bakal dijadikan acuan dan syarat dalam mengoperasikan atau menggunakan kendaraan bermotor.
“Nantinya menjadi sebagai salah satu persyaratan untuk operasi. Seperti vaksin, kalau kita order itu bahwa supir ini sudah vaksin. Kita harap kendaraan ini lulus uji emisi. Kita sarankan yang tidak lulus uji emisi untuk perbaiki kendaraan ke bengkel yang memang mereka tunjuk,” pungkasnya. (dam)