JABAR EKSPRES- Para ahli bedah di NYU Langone Health, Amerika Serikat, telah mengadakan eksperimen yang melibatkan transplantasi ginjal babi ke manusia yang mengalami mati otak. Menariknya, ginjal babi tersebut terbukti mampu berfungsi secara normal selama lebih dari satu bulan selama percobaan ini.
Eksperimen transplantasi ginjal babi ke manusia ini berhasil mempertahankan kinerja ginjal tersebut selama periode 32 hari. Pria yang menjalani transplantasi ginjal di NYU tersebut dikenal sebagai Maurice “Mo” Miller, seorang pria berusia 57 tahun yang meninggal karena mengidap tumor otak.
BACA JUGA: Terobosan Medis: Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Bertahan Selama 32 Hari
Kakak perempuan dari Mo berbicara dalam sebuah konferensi pers pada pagi hari Rabu, menyampaikan bahwa saudara laki-lakinya akan menghargai sumbangan ilmiah yang dapat diberikan melalui eksperimen transplantasi ini.
Para dokter yang terlibat dalam eksperimen ini mengungkapkan bahwa tidak terjadi penolakan saat ginjal babi tersebut ditanamkan ke dalam tubuh pria tersebut. Ginjal tersebut mulai berfungsi dengan baik dengan memproduksi urine dan menjalankan tugas seperti ginjal manusia dalam penyaringan racun.
Pada waktu yang sama, peneliti di University of Alabama di Birmingham Heersink School of Medicine juga mengumumkan hasil serupa. Mereka melaporkan tentang pasien mati otak yang menerima dua ginjal babi yang telah mengalami 10 perubahan gen pada awal tahun ini. Ginjal-ginjal tersebut tidak mengalami penolakan dan berfungsi dengan baik selama tujuh hari. Hasil penelitian ini telah melalui proses peninjauan oleh rekannya (peer review) dan diterbitkan dalam jurnal JAMA Surgery.
Mengutip dari The Washington Post, berkaitan dengan eksperimen transplantasi ginjal babi ke manusia, kedua operasi ini memberikan harapan untuk masa depan. Harapan ini mencakup kemampuan untuk mengatasi kesenjangan yang signifikan antara pasokan dan permintaan ginjal, dengan menunjukkan bahwa ginjal babi dapat mempertahankan fungsi normal manusia dalam jangka waktu yang lama.
Jayme E. Locke, penulis utama penelitian JAMA Surgery, mengungkapkan, “Ini merupakan kali pertama dalam sejarah bahwa transplantasi pada manusia menunjukkan bahwa ginjal babi yang telah dimodifikasi genetik mampu mempertahankan fungsi ginjal manusia yang mendukung kehidupan.”