Tempat Kesenian dan Wisata Alam Jadi Magnet Bagi Cileunyi untuk Datangkan Wisatawan 

JABAR EKSPRES, KAB. BANDUNG – Beragam potensi baik dari lahan, Sumber Daya Manusia (SDM) hingga situs sejarah di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung terus dikembangkan.

Bagaimana tidak, jika melihat dampak melalui pengembangan potensi kewilayahan, bisa berefek terhadap pemberdayaan masyarakat, bahkan dapat mendorong perekonomian lokal.

Camat Cileunyi, Agus Rizal mengatakan, sejumlah titik di wilayahnya sudah berkembang dan dimanfaatkan mejadi objek wisata.

“Seperti wisata Alam Batu Kuda, kemudian ada juga Tangga Seribu,” kata Agus kepada Jabar Ekspres belum lama ini.

BACA JUGA : Jelang Kemerdekaan RI ke-78, Yayasan Dapuran Kipahare Sajikan Tour Wisata Nostalgia

Menurutnya, wilayah Kecamatan Cileunyi cukup menunjang apabila dikelola dengan baik, tujuannya supaya dari pengembangan potensi bisa berlanjut pada peningkatan pemberdayaan masyarakat, kemudian berefek juga terhadap roda ekonomi lokal.

“Kalau untuk potensi wisata selain Batu Kuda yang sudah cukup terkenal, Tangga Seribu juga itu tergolong menarik,” ujar Agus.

“Bahkan kesenian di Kecamatan Cileunyi juga lumayan sudah dikenal keluar daerah, mereka aktif seperti Reak, Silat, tarian tradisional dan seni-seni lain,” tukasnya.

Berlokasi di Kampung Ciguruwik, RT04 RW04, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, terdapat salah satu kelompok seni Reak bernama Juarta Putra, yang terbentuk sejak 1935 lalu dan terus berdiri dari generasi ke generasi, sampai sekarang.

BACA JUGA : de Braga by ARTOTEL Rayakan Ulang Tahun ke-5, Hadirkan Tujuh Seniman Bandung dengan Tema Napak Tampak 

Siapa sangka, kesenian Reak yang banyak dicap sebagai seni mistis dengan berbagai kearifan lokal, Grup Juarta Putra justru pernah tampil di panggung besar Eropa, yakni di Roskilde Festival, Denmark pada 2022 lalu.

Sedangkan wisata yang dimaksud Agus, berlokasi di wilayah Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Pemerintah desa berhasil menyulap area tanah carik desa, yang semula perkebunan menjadi objek wisata dengan nama Tangga Seribu.

Pembantuan desa wisata itu, diketahui dilakukan pada 2017 lalu. Area dataran tinggi menjadi alasan utama penamaan Tangga Seribu.

Melalui pantauan Jabar Ekspres, lokasi wisata Tangga Seribu di wilayah RW18, Desa Cibiru Wetan, akses jalannya tergolong mudah dilalui.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan