JABAR EKSPRES – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah mengeluarkan beberapa arahan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dalam Pertemuan Terbatas (Pertemuan Kabinet Terbatas atau Ratas) yang diadakan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada hari Senin (14/8).
Tingginya tingkat polusi udara, yang semakin diperparah oleh musim kemarau, telah menjadi masalah serius bagi penduduk yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya.
Lihat juga : Gerhana Matahari Cincin Api Dikabarkan Akan Muncul pada Oktober 2023, Bisa Dilihat di Indonesia?
Salah satu keprihatinan adalah potensi peningkatan pasien dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Data dari situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara di daerah Jabodetabek, terutama Jakarta, berada dalam kategori tidak sehat akibat polusi udara PM2.5.
Pada hari Minggu (13/8), kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk di dunia.
Berikut adalah beberapa arahan dari Jokowi untuk mengatasi polusi udara di Jakarta :
1. Bekerja dengan Sistem Hibrida
Jokowi berencana mempertimbangkan opsi fleksibilitas bagi pekerja untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) ketika kualitas udara di DKI Jakarta memburuk.
Ia mendorong anak buahnya untuk mengkaji kemungkinan ini, termasuk kemungkinan rotasi pekerjaan antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah secara bersamaan.
2. Rekayasa Cuaca
Jokowi telah memerintahkan pelaksanaan rekayasa cuaca di daerah Jabodetabek. Faktor-faktor penyebab polusi di DKI Jakarta antara lain kemarau panjang, tingginya konsentrasi polutan, emisi dari transportasi, dan aktivitas industri.
Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan tindakan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah jangka pendek melibatkan intervensi untuk meningkatkan kualitas udara.
3. Pembatasan Emisi
Presiden juga mendesak percepatan dalam penerapan pembatasan emisi. Langkah ini mendapat dukungan dari Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi.
Pemprov DKI Jakarta akan mendorong peralihan penggunaan bahan bakar kendaraan pribadi, khususnya kendaraan berkapasitas besar, ke bahan bakar dengan RON 98.
4. Mendorong Penggunaan Transportasi Massal
Jokowi mengusulkan agar dalam jangka menengah, solusi untuk mengurangi polusi udara adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermesin bensin.
Ia mendorong warga untuk lebih memilih transportasi massal. Ia juga mengingatkan tentang pengoperasian LRT, MRT, dan kereta cepat dalam waktu dekat.