Kominfo Gagas Regulasi Demokratisasi AI untuk Cegah Penyalahgunaan

JABAR EKSPRES – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mempersiapkan langkah serius guna menghadapi potensi penyalahgunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, mengungkapkan upaya mereka untuk mendorong demokratisasi AI, sehingga teknologi ini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.

Nezar menyatakan bahwa tujuan demokratisasi AI adalah memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menggunakan, memanfaatkan, mengembangkan, dan mengatur teknologi AI. Hal ini diharapkan akan membuka peluang inovasi serta solusi kolaboratif terhadap isu-isu kontemporer terkait AI.

Baca Juga: Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan untuk Bumi Kita

Pentingnya regulasi dan sumber daya manusia yang memadai juga ditekankan oleh Nezar. Regulasi ini perlu dibuat untuk mewujudkan keragaman dan menciptakan lingkungan bermain yang adil.

“Dalam hal ini, Kementerian Kominfo memiliki tugas utama untuk memastikan bahwa AI memberikan manfaat sesuai kebutuhan semua pihak yang terlibat, bukan hanya sekelompok tertentu,” ujarnya kepada Holopis.com pada hari Minggu (13/8).

Nezar juga mengakui bahwa tantangan terkait penggunaan AI mungkin akan muncul di masa mendatang. Oleh karena itu, antisipasi berupa regulasi perlu melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Pemanfaatan AI yang mudah dan pendekatan ini akan memberikan aksesibilitas yang lebih besar, biaya yang lebih rendah, dan pengalaman yang lebih ramah kepada pengguna.

Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Akun Google yang Diretas, Dihapus, hingga Lupa Password

Dalam upaya penyusunan regulasi, Kominfo akan menggunakan pendekatan demokratisasi. Mereka berencana menyusun Peta Bidang Okupasi AI serta melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Selain itu, Kominfo juga akan mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang AI. Langkah-langkah konkret ini, seperti pelatihan literasi digital di berbagai wilayah dan program Digital Talent Scholarship yang melibatkan lebih dari 2.220 peserta dalam berbagai keterampilan AI, telah diambil untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi era AI yang semakin mendominasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan