“Ini pesan khusus dari Kang Emil, saya kan tidak tahu karena bukan orang sini. Nmaun intinya begini, 2 kujang besar itu menggambarkan sepasang suami istri sedangkan 2 kujang yang kecil itu merupakan anaknya.” tuturnya.
“Kemudian ketajamanya itu menggambarkan sebuah kecerdasan, jadi impian orang tua itu kan agar anaknya memiliki pemikiran setajam pisau, otak yang brilian, otak jenius, begitu,” tandasnya.
Selanjutnya, Samarinda mengaku semua yang dikerjakanya adalah hasil dari permintaan Kang Emil, diantaranya seperti finishing warna green patina.
“Finishing green patina, itu juga request Kang Emil, kemudian bahan menggunakan alumunium dengan finishing yang juga sesuai permintaanya beliau.” katanya.
Dalam proses pembangunan yang seharusnya selesai bulan Desember 2022 lalu itu, Samarinda menjelaskan bahwa itu bukan keterlambatan dari pihaknya, melainkan dari beberapa hal lain di luar.
“Kalau saya di pabrik itu pengerjaan 3 bulan, kemudian dilapangan atau perakitan itu sekitar satu setengah bulan, jadi total itu sekitat empat setengah bulan.” Bebernya.
“Keterlambatan itu bukan kesalahan dari pihak saya, itu dari kontraktor utama. Tapi ya tingkat kesulitanya juga memang tinggi, karena saya kan hanya membuat covernya saja, dan itu lebih sulit karena harus menyesuaikan kontriksi yang ada di sini.” Pungkasnya. (Mg11)