Cerita Awal Mula Pembangunan Menara Kujang Sapasang di Jatigede Sumedang

JABAR EKSPRES – Menara Kujang Sapasang yang dibangun berdasarkan ide kepariwisataan di kawasan Jatigede Kabupaten Sumedang, akhirnya diresmikan Gubernur Jabar pada Minggu 14 Agustus 2023.

Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil bersama Bupati Sumedang Doni Ahmad Munir menekan sirine sebagai tanda telah diresmikanya Menara Kujang Sapasang.

“Saya bilang harus diciptakan agar pengorbanan rakyat Jatigede yang tergusur oleh proyek waduk Jatigede ini mendapatkan kompensasi masa depan dan kompensasi yang paling logis adalah pariwisata,” ungkap Emil dalam sambutan peresmian.

BACA JUGA:  Dorong Perkebunan Sebagai Transformasi Ekonomi, Mentan Perkuat Pertanian Bandung

Menurut Ridwan Kamil, hal itu didasari oleh pengalaman dan keilmuanya, dirinya menyebutkan bahwa disetiap lokasi yang terdapat unsur airnya seperti di Jatigede, maka disana juga terdapat potensi kepariwisataan.

 

“Kalau semua bendungan hanya menjadi fungsi ekologis, itu hanya menyelesaikan setengah urusan. Tapi kalau ditambahkan fungsi sosial, ekonomi, kepariwisataan maka lengkaplah fungsi dari inprastrukturnya itu,” lanjutnya.

 

Namun demikian, dalam realisasi pembangunan Menara Kujang Sapasang itu, tidak dihadapkan pada kendala teknis dan non teknis, hambatan diantaranya dijelaskan oleh seorang seorang pemegang proyek pembangunan menara tersebut.

BACA JUGA: Kasus Bayi Tertukar, Polres Bogor Pastikan Tindak Lanjut Aduan Korban

Pemegang Proyek Bernama Samarinda (58) menerangkan secara singkat dari semula dirinya mendapatkan proyek tersebut.

 

“Singkat cerita, Kang Emil menemukan saya melalui temanya di Bandung, penawaran itu setelah proses tim Kang Emil mencari ke wilayah Boyolali,” kata Samarinda kepada JabarEkspres.com

 

“Sedangkan di Boyolali itu merupakan pengrajin kuningan tapi ketok, seperti kujang kecil-kecil, terus kaya mangkuk-mangkuk itu kerjaanya orang Boyolali.” ucapnya.

 

Sementara pembuatan menara ini diperlukan struktur, seni dan lain sebagainya.

 

“Kemudian tim dari kedinasanya menemui saya dan ngobrol, akhirnya saya buatkan miniatur dan lain sebagainya. Itu mulai fari membuat miniatur itu ribet juga, rumit kan kecil soalnya. Tapi setelah itu tim dinas yakin dan yasudah lanjut pengerjaan di lapangan,” singkatnya.

 

Terkait pemaknaan dan falsafah dari menara kujang sapasang tersebut, Samarinda mengaku mendapatkan pesan khusus dari Gubernur Jabar

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan