Simbol Palu-Arit Patung Bunda Diganti dengan Trisula, Penegasan Kedaulatan Ukraina

JABAR EKSPRES – Dalam langkah bersejarah yang menggugah perhatian dunia, Ukraina telah melakukan penggantian simbol pada Patung Bunda (Motherland Monument), monumen bersejarah yang merupakan warisan dari era Uni Soviet.

Simbol palu-arit yang sebelumnya menghiasi patung tersebut kini telah digantikan oleh trisula, mencerminkan semangat perlawanan dan upaya Ukraina untuk mengukuhkan kembali identitas budaya yang unik, terutama di tengah ancaman invasi yang dilancarkan oleh Rusia.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari usaha berkelanjutan Ukraina untuk menjaga dan menghidupkan kembali sejarah serta nilai-nilai nasionalnya yang mungkin pernah ditekan selama masa pemerintahan Uni Soviet.

Simbol palu-arit, yang selama ini melambangkan era otoritarian dan rezim totaliter, kini digantikan oleh trisula yang secara simbolis melambangkan semangat kemerdekaan, keberanian, dan tekad untuk menghadapi tantangan berat.

BACA JUGA: Moskow Klaim Telah Menepis Serangan Rudal Ukraina yang Meluncur di Bagian Selatan Rusia

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis melalui situs Museum Nasional Perang Dunia II Ukraina, negara ini secara tegas menyuarakan pandangannya terhadap lambang Soviet sebagai simbol penindasan yang menyebabkan penderitaan dan kematian bagi jutaan orang.

Langkah penggantian simbol ini merupakan bentuk nyata dari pernyataan sikap Ukraina dalam menentang jejak-jejak rezim totaliter dan mencoba untuk merumuskan kembali narasi sejarahnya sesuai dengan perspektif kemanusiaan dan keadilan.

Dalam konteks saat ini, di mana Ukraina berada dalam kondisi krisis akibat invasi Rusia, perubahan simbol pada Patung Bunda ini juga dapat dipandang sebagai pesan tegas kepada dunia bahwa Ukraina tidak hanya berjuang untuk integritas wilayahnya, tetapi juga untuk mengembalikan martabatnya sebagai sebuah bangsa dengan identitas yang kuat dan terbebas dari bayang-bayang masa lalu yang kelam.

“Bersama dengan lambang, kami telah mengganti penanda kepemilikan kita ke ‘ruang pasca-Soviet’,” demikian pernyataan tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Senin, 7 Agustus 2023.

BACA JUGA: Krisis Kemanusiaan hingga Perang, Ukraina Mendapatkan Bantuan Kemanusiaan dari 9 Negara

Kenangan kelam masa lalu Uni Soviet menghantui sebagian warga Ukraina, di mana periode tersebut dihubungkan dengan bayang-bayang imperialisme Rusia, tindakan represif terhadap bahasa Ukraina, dan penderitaan melalui krisis kelaparan yang parah di bawah pemerintahan Joseph Stalin.

Tinggalkan Balasan