JABAR EKSPRES – Heboh keberadaan toilet untuk gender netral di sebuah sekolah Internasional, yang disebutkan oleh presenter terkenal Daniel Mananta di sebuah podcast menjadi sorotan banyak orang. Pasalnya dikhawatirkan adanya toilet tersebut terkait erat dengan isu LGBT.
Informasi tersebut langsung menimbulkan desakan dari banyak pihak, misalnya anggota DPR RI Syaiful Huda yang berharap Kemendikbudristek bisa langsung bergerak cepat untuk menangani masalah tersebut, karena beranggapan adanya toilet gender netral ini merupakan salah satu indikasi adanya kampanye LGBT.
“Adanya toilet dengan gender netral di sebuah lembaga pendidikan menjadi indikator bahwa kampanye LGBT telah masuk ke sekolah di Tanah Air.” Ujarnya.
Baca juga : Cara Islam Mengobati Orang yang Ingin Sembuh dari LGBT
Hal ini langsung ditanggapi oleh Kemendikbud ristek yang langsung memerintakan jajarannya untuk melakukan pengecekan dan evaluasi.
Hasilnya, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku tidak menemukan sekolah dengan toilet gender netral seperti yang dimaksudkan. Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo bahkan berani memastikan bahwa di Jakarta tidak ada sekolah Internasional yang memiliki toilet dengan gender netral.
“Semua sudah kasih data. Jadi satuan pendidikan kerja sama, kan SMP itu ada 59, SMA-nya ada 43. Semuanya clear, hanya ada dua jenis toilet atau jamban, yaitu untuk laki-laki dan perempuan,” ujarnya memastikan.
Purwosusilo juga menjelaskan bahwa sekolah Internasional masuk kedalam satuan pendidikan kerja sama (SPK), dimana dari hasil evaluasi laporan tentang sarana dan prasarana, disetiap sekolah yang masuk ke pihaknya dari masing-masing SPK tidak ditemukan tentang toilet tersebut.
Namun upaya evaluasi dan monitoring tidak hanya berhenti disitu, karena Disdik tetap akan melakukan pengecekan secara langsung dengan turun memonitor mendatangi setiap sekolah.
Sebelumnya diketahui, sebuah video viral menjadi FYP di media sosial, dimana presenter Daniel Mananta secara blak-blakan menceritakan tentang pengalamannya menemukan sebuah toilet dengan tulisan gender netral, yang berada diantara dua toilet untuk pria dan wanita disebuah Sekolah Internasional, dimana dia sedang mencari sekolah untuk anaknya yang beru berumur 10 tahun.