Pengalaman praktis sangat penting, misalkan dia mengajar bisnis, ya dia harus punya pengalaman langsung ataupun tidak langsung dalam hal bisnis. Seperti, running their own business, membuka consulting, atau bentuk-bentuk riset untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Itulah hal yang tidak boleh dilupakan. Nah ini yang ditagih oleh AACSB, are you qualified? Kedua, adalah kurikulum, kamu mengajarkan ini ini, yakin kah kamu setelah mahasiswa itu lulus, dia mempunyai kompetensi yang seharusnya dibutuhkan oleh industri?.
“Sehingga ada dua hal penting yang menjadi masalah di Indonesia. Pertama jaminan mutu pembelajaran, maka lulusan kita banyak nganggur gitukan? Karena tidak memiliki kompetensi, boro-boro kerja di luar negeri, di Indonesia juga ga cukup laku, mengapa? Karena sistem pembelajaran yang tidak bagus, dosennya yang tidak qualified. Inilah intervensi yang akan kami lakukan bersama LAMEMBA, AFEBI, dan AACSB, serta sekolah-sekolah bisnis yang sudah mendapatkan akreditasi AACSB” pungkasnya. (*)
Baca juga: Gelar Acara Peringatan Hari Anak Nasional, ini Pesan Wali Kota Cimahi!