Rahul Gandhi, Tokoh Oposisi India, Kembali ke Panggung Parlemen Setelah Dihukum Pencemaran Nama Baik

JABAR EKSPRES – Parlemen India mengangkat kembali pemimpin partai oposisi, Rahul Gandhi dari Kongres, sebagai anggota parlemen pada Senin (07/08), mengakhiri masa diskualifikasi yang berlangsung sejak Maret 2023. Diskualifikasi tersebut terjadi akibat hukuman pencemaran nama baik terhadap Perdana Menteri Narendra Modi selama pidato pada tahun 2019.

Kembalinya Rahul Gandhi ke panggung parlemen terjadi setelah Mahkamah Agung menangguhkan sanksi terhadapnya pada vonis pekan lalu. Pengadilan tinggi memutuskan untuk menangguhkan hukuman pencemaran nama baik tersebut, memberikan kesempatan bagi Gandhi untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum 2024.

Rahul Gandhi, yang memiliki garis keturunan politik keluarga yang berpengaruh di India, termasuk ayahnya, neneknya, dan kakek buyutnya yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, akhirnya dapat bernapas lega dengan keputusan pengadilan ini. Namun, kritik atas politik dinasti yang sering dilayangkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) tetap mengiringi langkahnya. Modi sering menyebut Gandhi sebagai ‘pangeran’, menyoroti isu politik dinasti yang menjadi perdebatan di India.

Baca Juga: Israel Tembakan 100 Peluru ke Kendaraan Milik Warga Palestina

Peristiwa pencemaran nama baik yang melibatkan Gandhi terjadi pada 2019 ketika ia menyebut orang-orang dengan nama belakang Modi, termasuk Perdana Menteri saat ini, sebagai pencuri selama kampanye pemilu. Hal ini menuai kemarahan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP), dan legislator BJP Purnesh Modi akhirnya mengajukan kasus pidana terhadap Gandhi. Pengadilan di Gujarat, negara bagian asal Modi, menjatuhkan hukuman dua tahun penjara, namun kemudian Gandhi dibebaskan dengan jaminan.

Namun, kini dengan putusan pengadilan tinggi, diskualifikasi telah dicabut, memungkinkan Gandhi untuk fokus dalam aliansi besar dengan kelompok oposisi lain di India. Aliansi tersebut dinamakan “INDIA” (Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India) dan ditujukan untuk menghadapi BJP dalam pemilu 2024.

Baca Juga: Dunia sedang Tidak Baik-Baik Saja, 91 Negara Terlibat Konflik

Rahul Gandhi, yang berusia 53 tahun dan masih melajang, telah menarik perhatian media karena ketidakhadirannya di parlemen, yang sering disoroti oleh Partai BJP sebagai tanda ketidakseriusan dalam dunia politik. Meskipun begitu, dia terus berusaha menginspirasi para pendukungnya dengan mengenang pengorbanan keluarganya dalam politik, termasuk pembunuhan neneknya, Perdana Menteri Indira Gandhi, dan ayahnya, mantan Perdana Menteri Rajiv Gandhi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan