FKG-LPPM Unjani Gelar Penyuluhan Impaksi Gigi di RSD Gunung Jati Cirebon

JABAR EKSPRES – Saat ini masih banyak masyarakat yang kurang memahami mengenai impaksi gigi, permasalah serta penatalaksanaan yang harus dilakukan.

Impaksi gigi merupakan ketidakmampuan gigi untuk tumbuh dengan baik ke dalam rongga mulut, akibat tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, sehingga gigi menjadi tumbuh miring atau terpendam.

Gigi yang mengalami impaksi dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah, sehingga memerlukan penatalaksanaan yang tepat.

Salah satu di antaranya pencabutan dengan pembedahan yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.

Untuk mencegah terjadinya impaksi gigi FKG-LPPM Unjani dan Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon bekerja sama kembali mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas).

Adapun penyuluhan yang diadakan mengangkat tema mengenai Penatalaksanaan Impaksi Gigi pada Masyarakat.

Dalam Pengmas yang digelar pada Senin 7 Agustus 2023 itu di ruang tunggu Poli Gigi, peserta mendapatkan penyuluhan berupa Penatalaksanaan Impaksi Gigi pada Masyarakat.

Kegiatan itu dihadiri sebanyak 60 peserta yang merupakan pasien dan keluarga yang hendak melakukan pemeriksaan gigi dan mulut di Poli Gigi RSDGJ.

Ketua Pengmas drg. Tichvy Tammama, Sp.BM mengatakan, pengmas kali ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan FKG-LPPM Unjani di RSD Gunung Jati.

”Tim FKG Unjani terdiri dari 3 dosen, 10 mahasiswa, dan 1 tenaga kependidikan,” sebut Tichvy melalui siaran tertulisnya.

Tim dari FKG Unjani tiba di RSD Gunung Jati diterima pihak Komkordik yaitu drg. Ariyaka N. Prihandana, Sp.BM, sebagai koordinator pendidikan dokter gigi.

Kegiatan penyuluhan dibuka perwalian pihak Komkordik Ibu Dessy Aryanti, S.Kep., M.Kes sebagai bagian dari Promosi Kesehatan di RSD Gunung Jati.

Dalam sambutannya, Dessy berharap kegiatan pengmas dapat berjalan rutin setiap tahun. ”Banyak manfaat yang cukup berarti bagi para peserta, terutama masyarakat secara umum,” ucapnya.

Kegiatan penyuluhan diawali dengan penyebaran kuesioner awal bagi para peserta, berisi 10 buah pertanyaan terkait impaksi gigi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan dan tanya jawab.

Selanjutnya diakhiri dengan penyebaran kuesioner akhir untuk dinilai apakah terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta mengenai penatalaksanaan impaksi gigi tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan