Rocky Gerung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena Diduga Menghina Presiden Jokowi, ini Isi Pernyataannya

JABAR EKSPRES – Seorang akademisi bernama Rocky Gerung telah di laporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh kelompok relawan pendukung Jokowi.

Sebelumnya, relawan Jokowi mencoba melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri. Tetapi laporan tersebut di tolak dan kemudian di ubah menjadi pengaduan masyarakat (dumas).

Pada hari yang sama, laporan serupa di ajukan oleh relawan Jokowi ke Polda Metro Jaya atas nama Relawan Indonesia Bersatu.

Baca juga : Viral! Dokter RS di Makassar Melayangkan Tamparan pada Anak

Rocky Gerung di duga menghina Presiden Jokowi dalam pernyataannya yang terekam dalam video Aksi Aliansi Sejuta Buruh yang di unggah di saluran YouTube Refly Harun.

Dalam video tersebut, Rocky menyatakan, “Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita. Itu b******* yang t****. Kalau dia b******* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b******* t**** itu sekaligus b******* yang pengecut. Ajaib, b******* tapi pengecut.”

Video tersebut menampilkan Rocky Gerung berorasi dalam acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023 dengan logo Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) terlihat di belakangnya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai yang menaungi Jokowi, mengecam pernyataan yang di lontarkan oleh Rocky dalam video tersebut dan mendesaknya untuk meminta maaf atas pernyataannya yang di anggap sebagai delik penghinaan dan ujaran kebencian terhadap Presiden. PDIP menekankan bahwa tindakan tersebut tidak dapat lagi di anggap sebagai kritik yang beradab.

“Apa yang di lakukan Saudara Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap presiden, dan tidak bisa lagi di kategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian. PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf. Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu di pakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto setelah rapat konsolidasi di Sekolah Partai PDIP.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan