JABAR EKSPRES – Kejatuhan dari polusi kebakaran hutan di Eropa selatan dan Amerika dapat berdampak selama bertahun-tahun yang akan datang, menurut spesialis kesehatan masyarakat.
Ribuan hektar hutan telah terbakar akibat suhu yang memecahkan rekor di seluruh dunia.
Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS) melaporkan pada bulan Juli bahwa lebih dari 170.000 hektar hutan telah terbakar, dikutip dari euronews.
Baca Juga:KTT Afrika dan Poros Barat Mengutuk Aksi Kudeta Militer NigerKebakaran Hutan di Kanada Telah Merembet Hingga Perbatasan Amerika Serikat, Ratusan Hektare Dilahap si Jago Merah!
Dikatakan itu dua kali lipat rata-rata yang tercatat untuk periode antara 2003 dan 2022.
Sepanjang tahun ini National Oceanic and Atmospheric Administration di AS melaporkan bahwa lebih dari 67 ribu hektar hutan telah terbakar.
Namun, bukan hanya sisa-sisa lanskap yang hangus yang merupakan konsekuensi abadi.
WHO juga mengatakan asap beracun mempengaruhi iklim dengan melepaskan sejumlah besar karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer.
“Begitu partikel-partikel itu berada jauh di dalam paru-paru, mereka dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat memengaruhi semua sistem tubuh lainnya,” kata Colleen Reid dari University of Colorado Boulder.
Dia mengatakan kita harus menyadari semua bahaya yang ditimbulkan olehnya, bukan hanya risiko langsung terhadap kehidupan.
“Salah satu polutan yang muncul dari kebakaran hutan besar adalah karbon monoksida,” kata Kelly.
Baca Juga:Denmark Mencari Cara untuk Menghentikan Aksi Pembakaran Al-Qur’an Seraya Tetap Menegakkan Kebebasan BerekspresiLedakan di Pakistan Ternyata Merupakan Bom Bunuh Diri, Berikut Beberapa Fakta dan Kronologinya
“Dan kita tahu bahwa ini adalah polutan yang sangat berbahaya pada konsentrasi yang meningkat dan terbukti dengan baik bahwa itu dapat berdampak pada fungsi kognitif.”
