BANDUNG, JABAR EKSPRES – Doktrin berbalut agama merebak setelah munculnya video berisi kegiatan yang diduga menganut ajaran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung.
Menurut pengakuan dari salah seorang yang pernah bersinggungan dengan jemaat tersebut, Anti (24) menuturkan bahwa dirinya sempat dilontarkan pernyataan yang mengejutkan dari narasumber yang berasal dari kelompok aliran ini.
“Pernah ditanya soal agama, katanya kalau ustadz bener saya harus ikut (ke alirannya), tapi kalau aku yang benar ustadz yang ikut ke kamu, karena dari bacaan shalat aja udah beda,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Menurutnya, hal itu terjadi ketika timnya melakukan penelitian pada kelompok tersebut. Meskipun terjadi pada tahun 2018, video yang diduga menampilkan kegiatan sesat yang viral di media sosial beberapa hari kebelakang tersebut, bertempat dimana dirinya melakukan kegiatan wawancara.
BACA JUGA: Mengupas Isi Video Viral Kegiatan yang Diduga Aliran Sesat di Gegerkalong
“Persis itu lantai 2 nya (tempat yang ada di video) ruangan ustadz yang aku wawancara, kaya kantornya gitu,” ungkapnya.
Namun, Anti mengungkapkan bahwa saat prosesi wawancara, kelompok tersebut tidak ada penegasan terkait aliran yang dianut. Namun dari segi penjelasan, terdapat perbedaan dari segi kaidah yang mereka yakini dari umat muslim biasanya.
“Mereka dulu itu berdampingan dengan warga lain terkait ibadah dan lainnya. Namun terlontar pernyataan, saya kalau jadi imam terus ada makmum kan biasanya hanya tinggal nepuk pundak, di situ saya langsung ngomong bahwa saya beda, intinya gitu,” katanya.
“Cuman maksud omongan itu apakah sudah pernah kejadian atau hanya sebatas omongan aja saya kurang tau,” tambahnya.
Bertempat di pemukiman yang padat penduduk, Anti pun menuturkan, ketika akan melakukan wawancara lanjutan, para warga yang menganut aliran tersebut memilih bungkam.
BACA JUGA: Geger Diduga Adanya Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, MUI Jabar Beri Penjelasan!
“Iyah orang situ nya juga ibu-ibu lumayan banyak, yang terlibat atau ikut pengajian milih bungkam. Kaya yang takut dan salah menjawab kayanya,” tuturnya.
Hal ini dibenarkan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat (MUI Jabar), Rafani Achyar mengungkapkan bahwa terdapat satu keluarga di Wilayah Gegerkalong yang diduga menganut aliran Syiah.