Pascadata PDB Amerika Serikat di Luar Dugaan, Harga Dollar AS Naik dan Rupiah Melemah 

JABAR EKSPRES – Pengamat pasar uang Ariston Gendra mengatakan rupiah diperdagangkan menguat setelah data produk domestik bruto (PDB) dan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS tadi malam melebihi ekspektasi.

“Data PDB untuk kuartal kedua 2023 sebesar 2,4%, dibandingkan dengan perkiraan 1,8% (sementara klaim mingguan AS untuk asuransi pengangguran sebanyak 221.000, dibandingkan perkiraan 235.000). kata Ariston mengutip dari Antara, Jumat (28/7)

Selain itu, membaiknya data ekonomi AS akan mendukung kebijakan suku bunga yang tinggi di AS, sehingga meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini.

BACA JUGA : Waw ! Harga Emas Naik Hingga Rp 1.075.000 per gram

“Kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah rilis data itu menunjukkan bahwa suku bunga acuan AS diperkirakan akan naik di masa mendatang,” katanya.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah 0,43 persen (65 poin) menjadi Rp15.065 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp15.000 per dolar AS.

Kurs dolar AS berada di posisi utama pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memupus harapan investor untuk kebijakan moneter yang relatif dovish oleh Federal Reserve (Fed). Dolar AS naik secara signifikan terhadap sekeranjang mata uang.

Indeks Dolar, yang menunjukkan nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,86% di akhir perdagangan menjadi 101,7678.

BACA JUGA : Dimana Pertamax Green 95 Baru Dijual? Ini 15 SPBU yang Sudah Tersedia!

Departemen Perdagangan AS mengatakan pada hari Kamis bahwa produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua naik 2,4% pada basis tahunan yang disesuaikan secara musiman, mengalahkan ekspektasi para ekonom.

Indeks harga pembelian domestik bruto, ukuran inflasi ekonomi pemerintah, naik 1,9%, kenaikan terlemah dalam tiga tahun terakhir. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tidak termasuk makanan dan energi, naik 3,8%, kenaikan terkecil sejak 2021.

Tidak lama setelah rilis laporan PDB, imbal hasil obligasi AS naik dan dolar semakin menguat.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada hari Kamis bahwa klaim pengangguran awal turun 7.000 secara musiman menjadi 221.000 pada pekan yang berakhir 22 Juli, terendah sejak Februari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan