JABAR EKSPRES – Berita yang mengguncang kembali datang dari Denmark, di mana insiden pembakaran salinan kitab suci Alquran kembali mencuat.
Berita ini telah mengejutkan banyak negara muslim, memicu rasa miris dan amarah yang mendalam atas tindakan yang tidak senonoh ini.
Kali ini, pembakaran Alquran dilakukan oleh kelompok anti-Muslim sayap kanan yang dikenal dengan nama Patrioterne Gar Live.
Baca Juga:5 Rekomendasi Tempat Ngopi di Bandung dengan Nuansa AlamSaldo DANA Gratis dari Aplikasi Paling Hits 2023, Ini Caranya!
Tempat kejadian berada di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, sebuah tindakan provokatif yang meninggalkan luka bagi banyak hati.
Tidak mengherankan, aksi ini langsung menuai kecaman dan protes dari berbagai negara muslim.
Negara Qatar sendiri mengutuk tindakan pembakaran Alquran ini dengan keras.
Namun, insiden pembakaran Alquran di Denmark bukanlah yang pertama kalinya.
Pembakaran Alquran Sebelumnya Pernah Terjadi
Sebelumnya, pada 27 Januari 2023, tokoh ekstrem kanan Rasmus Paludan dari Partai Stram Kurs (Garis Keras) juga pernah melakukan tindakan serupa di Kopenhagen.
Pemimpin sayap kanan ini membakar salinan Alquran di depan masjid dan kedutaan besar Turki, menyebabkan kegemparan dan ketegangan dalam masyarakat.
Maka, kini tuntutan mengemuka untuk pemerintah Denmark untuk segera mengambil langkah tegas atas kejadian ini, agar insiden serupa tidak mengulang lagi di masa mendatang.
Semoga tindakan kebencian dan provokatif semacam ini segera berakhir, dan perdamaian serta penghormatan terhadap perbedaan keyakinan menjadi pijakan yang kokoh dalam dunia yang lebih harmonis.
