JABAR EKSPRES – Berita yang mengguncang kembali datang dari Denmark, di mana insiden pembakaran salinan kitab suci Alquran kembali mencuat.
Berita ini telah mengejutkan banyak negara muslim, memicu rasa miris dan amarah yang mendalam atas tindakan yang tidak senonoh ini.
Kali ini, pembakaran Alquran dilakukan oleh kelompok anti-Muslim sayap kanan yang dikenal dengan nama Patrioterne Gar Live.
Aksi yang dilakukan pada hari Jumat waktu setempat itu bahkan diabadikan dan diunggah di media sosial, menjadi tontonan yang mengejutkan.
BACA JUGA: Kelompok Islamophobia ‘Danske Patrioter’ Denmark Membakar Al-Quran
Tak hanya Alquran yang menjadi sasaran amarah mereka, bendera Turki juga menjadi korban aksi mereka yang tidak beretika ini.
Tempat kejadian berada di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, sebuah tindakan provokatif yang meninggalkan luka bagi banyak hati.
Tidak mengherankan, aksi ini langsung menuai kecaman dan protes dari berbagai negara muslim.
Negara Qatar sendiri mengutuk tindakan pembakaran Alquran ini dengan keras.
Bahkan, Kementerian Luar Negeri Turki turut angkat suara dan menyatakan bahwa mereka tidak akan mentoleransi aksi hina seperti ini, terutama jika itu merupakan bentuk diskriminasi dan Islamophobia.
BACA JUGA: Aksi Pembakaran Al Quran di Denmark: Aktivis Anti-Islam Memicu Kontroversi
Bukan hanya satu atau dua negara, banyak negara muslim yang merasa geram dan terpukul dengan aksi tak beradab ini, terutama karena kejadian ini terjadi di bulan suci Ramadan yang seharusnya penuh dengan keberkahan dan penghormatan.
Namun, insiden pembakaran Alquran di Denmark bukanlah yang pertama kalinya.
Pembakaran Alquran Sebelumnya Pernah Terjadi
Sebelumnya, pada 27 Januari 2023, tokoh ekstrem kanan Rasmus Paludan dari Partai Stram Kurs (Garis Keras) juga pernah melakukan tindakan serupa di Kopenhagen.
Pemimpin sayap kanan ini membakar salinan Alquran di depan masjid dan kedutaan besar Turki, menyebabkan kegemparan dan ketegangan dalam masyarakat.
Maka, kini tuntutan mengemuka untuk pemerintah Denmark untuk segera mengambil langkah tegas atas kejadian ini, agar insiden serupa tidak mengulang lagi di masa mendatang.
Semoga tindakan kebencian dan provokatif semacam ini segera berakhir, dan perdamaian serta penghormatan terhadap perbedaan keyakinan menjadi pijakan yang kokoh dalam dunia yang lebih harmonis.