JABAR EKSPRES, KAB BANDUNG – Timbulan sampah di berbagai daerah wilayah Provinsi Jawa Barat, dinilai masih menjadi perhatian sebab selalu bertambah debitnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Prima Mayaningtyas mengakui, debit Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat setiap harinya timbulan sampah mencapai 2.000 ton.
“Sampah-sampah yang tercecar ke aliran sungai hingga mengendap, dari jumlah tadi ada sekitar 10 sampai 20 persen,” kata Prima saat ditemui di Sungai Cikeruh, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Rabu (26/7).
Dia menyampaikan, melalui data yang dimilikinya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, setiap harinya timbulan sampah dari berbagai daerah bukan berkurang, melainkan bertambah debitnya.
BACA JUGA : Bawa 4 Penumpang, Angkot Jurusan Gedebage-Majalaya Hampir Terperosok ke Sungai
“Mungkin karena jumlah manusianya bertambah, terutama di hari-hari tertentu. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang kurang,” ujar Prima.
“Kemudian sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan (di TPA Sarimukti) menjadi faktor (menggunungnya sampah),” tambahnya.
Prima menerangkan, kapasitas TPA Sarimukti saat ini kondisinya sudah sangat penuh alias overload, bahkan mencapai 800 persen dari rancangan awal.
Menurutnya, pada 2017 lalu TPA Sarimukti sudah seharusnya ditutup, sebab dinilai tak bisa menampung lebih banyak debit sampah dari setiap daerah.
BACA JUGA : Gotong Royong Bersihkan Sungai Cikeruh, Dansektor Citarum Harum Sikapi Positif
Berbagai solusi dan pemecahan masalah terkait penumpukan sampah diakui Prima sudah dilakukan pemerintah, termasuk perluasan TPA Sarumukti hingga upaya aktivasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, yang berlokasi di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Terkait aktivasi TPPAS Legok Nangka, Prima menjelaskan, tahapannya sudah hampir mencapai akhir alias tak lama lagi siap beroperasi.
“Nanti ada surprise berita, sebentar lagi pak Gubernur Jabar akan mengumumkan siapa (perusahaan) pemenang penawaran untuk Legok Nangka,” jelasnya.
Diketahui, TPPAS Legok Nangka merupakan proyek strategis nasional yang disupervisi langsung pemerintah pusat, terlihat dari tahapan prakualifikasi pada Senin, 29 Maret 2021 lalu.
Prakualifikasi merupakan tahapan atau proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan syarat, dari penyedia barang atau jasa sebelum memasuki penawaran.