Mengatasi Miskonsepsi Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia!

JABAR EKSPRES – Dalam Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN, Plt Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Komalasari, menyatakan bahwa program “Merdeka Belajar” Episode ke-24, yaitu “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan,” dapat mengatasi miskonsepsi dalam pendidikan anak usia dini di Indonesia. Selama ini, terdapat miskonsepsi tentang keharusan pembelajaran calistung (membaca, menulis, dan berhitung) pada anak usia dini di jenjang PAUD.

“Kemendikbudristek telah berkomitmen untuk mengatasi miskonsepsi tersebut, salah satunya terwujud dengan peluncuran Merdeka Belajar Episode 24 yakni Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan,” katanya dalam Forum Dialog Kebijakan PAUD ASEAN. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.

Baca Juga: Asesmen Kepala Sekolah di Kota Medan untuk Pendidikan!

Kemendikbudristek berkomitmen untuk mengatasi miskonsepsi ini dengan meluncurkan program “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.” Tujuan dari program ini adalah mendorong transisi yang lancar dari PAUD ke SD, sehingga proses belajar mengajar di kedua jenjang ini menjadi selaras dan berkesinambungan. Komalasari juga menekankan pentingnya pembinaan holistik bagi setiap anak, termasuk pengembangan kognitif, kematangan emosi, kemandirian, dan kemampuan berinteraksi.

Dalam forum yang sama, Alma Ruby C Torio, Assistant Secretary for Curriculum and Instruction Departemen Pendidikan Filipina, menjelaskan praktik baik mengenai transisi PAUD ke SD di Filipina. Departemen Pendidikan Filipina memiliki program “Agenda MATATAG” yang berfokus pada peserta didik. Program ini memiliki kesesuaian dengan Program Merdeka Belajar yang ada di Indonesia. Ada empat agenda dalam program MATATAG, termasuk membuat kurikulum yang relevan untuk menghasilkan anak yang produktif, aktif, dan bertanggung jawab, serta upaya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan dan menyediakan fasilitas.

Departemen Pendidikan Filipina juga berkomitmen untuk melindungi peserta didik dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, positif, dan memberikan kesejahteraan, serta mendukung peningkatan kompetensi guru agar dapat mengajar lebih baik. Tujuan akhir dari program ini adalah untuk memastikan bahwa setiap murid di Filipina, tanpa terkecuali, memiliki akses ke pendidikan berkualitas mulai dari masa PAUD, dengan harapan tidak ada murid Filipina yang tertinggal pada tahun 2030.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan