JABAR EKSPRES – Bacapres 2024 Ganjar Pranowo mengikuti agenda silaturahmi 1 Muharam 1445 H yang digelar oleh relawan Ganjar di Gedung Serbaguna Senayan, (19/7).
Pada saat acara berlangsung Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwasannya dia tidak peduli dengan balihonya yang telah dicopot oleh TNI.
Tampil mengenakan kemeja garis warna hitam dan putih, Ganjar Pranowo angkat suara berkaitan dengan baliho yang sebelumnya dicopot oleh TNI beberapa waktu lalu.
Di depan para relawannya dia berterus terang tak mempermasalahkan perihal pencopotan baliho. Dia pun mempersilakan balihonya dicopot apabila memang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kemarin saya ditanya, pak Ganjar bagaimana dengan baliho dicopot tentara? Tidak boleh tersinggung, kalau itu tidak benar, ngawur-awuran silakan dicopot,” ujar Ganjar dalam pidatonya, Rabu (19/7).
Selain itu Ganjar pun sempat memperoleh informasi kalau baliho dirinya sempat menutup caleg yang berasal dari Partai Gerindra. Namun Ganjar meminta untuk segera mencopot baliho tersebut lantaran telah menutupi.
Baca Juga: KKB Lakukan Teror, Pesawat Smart Air Ditembaki Saat Landing
“Di Cilacap, ada baliho anggota DPR RI dari Gerindra, balihonya ditutup oleh baliho saya. Direkam seseorang dikirim pesan gimana mas Ganjar kadernya seperti itu,” ujar Ganjar ketika bercerita dalam pidatonya.
“Oke Mbak copot dalil saya buang jauh-jauh. Anda bakar pun saya ikhlas karena saya tidak pernah abu-abu,” tambahnya.
Maka dari itu, adanya persoalan tersebut Ganjar pun memohon kepada para senior untuk membuat aturan terkait pemasangan baliho.
“Ini kita sampaikan, mohon izin senior-senior untuk kita buatkan guidance kepada kawan-kawan agar kemudian kalau memasang dipastikan yang benar,” pungkasnya.
Sebelumnya baliho Ganjar Pranowo dicopot oleh TNI karena pemasangan dilakukan di wilayah yang tidak semestinya dilakukan pemasangan baliho.
Kapuspen menerangkan pencopotan baliho Ganjar untuk menjaga netralitas TNI di dalam pemilu 2024.
Mengenai lokasi pencopotan baliho tersebut terjadi di wilayah Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Sementara peristiwa pencopotan terjadi pada hari Sabtu, (15/7).
“Jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada Prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilu 2024,” tegas Laksma Julius.