JABAR EKSPRES – Orangtua siswa kelas IV di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menginisiasi penggalangan dana secara mandiri untuk keperluan anak-anaknya.
Keterbatasan sarana belajar berupa bangku dan meja ini membuat orangtua terpaksa harus turun tangan lantaran tak ingin melihat anak-anaknya melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) lesehan hanya menggunakan karpet seadanya.
Berdasarkan hitungan kasar dana yang dibutuhkan sekitar 30 juta untuk 43 meja dan bangku di kelas IV serta sisanya dipakai mengganti kursi dan bangku rusak di kelas lain.
Baca Juga:Video Detik-detik Kereta Api di Semarang Tabrak Truk Tronton Hingga MeledakKecelakaan Kereta Api di Semarang Sebabkan Gangguan Perjalanan KA Jerakah-Semarang Poncol
Untuk memperingan penggalangan dana ini, orangtua yang terlibat tak hanya kelas IV, namun seluruh wali dari kelas I sampai VI.
“Yang penting ada dana dulu baru nanti kita hitung berapa bisa dibelinya. Hasil ini akan dibawa lagi dalam forum musyawarah bersama orangtua siswa lainnya agar disepakati termasuk teknis iurannya,” terangnya.
Karena dana belum terkumpul, pihaknya terpaksa mengizinkan anaknya belajar lesehan dengan waktu maksimal antara satu sampai dua bulan. Selama langkah itu ditempuh para siswa memakai meja lipat yang disediakan pihak sekolah.
“Karena belum ada uangnya, ya sementara pakai meja lipat dulu. Mudah-mudahan dua bulan bisa terkumpul,” tandasnya.
Kepsek Bantah Adanya Pungli
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 1 Cipeundeuy, Siti Halimah membantah telah melakukan praktik pungutan liar atau pungli. Penggalangan dana untuk kursi dan meja itu inisiatif dari orangtua siswa. Dirinya tak bisa melarang jika orangtua siswa menggalang dana untuk membeli bangku.
Namun demikian, pihak sekolah telah berusaha dengan cara mengajukan permintaan meja dan kursi kepada Dinas Pendidikan KBB.
