Tak Dibiayai APBD! Peserta Moka KBB Terpaksa Bayar Rp500 Ribu

JABAR EKSPRES  – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) ambil langkah rasionalisasi atau menangguhkan sejumlah rencana belanja serta kegiatan yang telah dirancang oleh perangkat daerah pada awal tahun 2023.

Keputusan itu diambil sebagai penghematan belanja daerah yang sudah direncanakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023. Kebijakan itu diambil melihat potensi pendapatan daerah yang diprediksi tak sesuai target sehingga Pemkab Bandung Barat mengalami krisis keuangan.

Keputusan penghematan diambil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan memangkas sejumlah kegiatan dan rencana belanja barang dan jasa dari tiap dinas.

Namun demikian, kebijakan tersebut berdampak ke berbagai program kegiatan di seluruh dinas. Salah satunya pada gelaran Pasanggiri Mojang Jajaka (Moka) KBB tahun 2023. Akibat tidak dibiayai oleh APBD para peserta yang lolos masuk ke-32 besar harus membayar biaya sebesar Rp500 ribu per oran.

“Tidak dibiayai oleh APBD sehingga penyelenggaraan ya diserahkan kepada Paguyuban Moka Kabupaten Bandung Barat,” ungkap Ketua Pelaksana Pasanggiri Moka KBB Tahun 2023, Fabiano Ikram Putra Faisal kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).

Ia mengaku, biaya Rp500 ribu per orang, bagi peserta yang lolos ke babak 32 besar. Sehingga proses kegiatan selanjutnya dapat digelar sesuai jadwal. Seperti pra karantina, foto shoot dengan tema ‘The Beauty Harmony Of Priangan’  kemudian karantina dan penjurian tertutup, serta Grand Final yang rencananya akan digelar 10 September 2023.

Menurutnya, hal ini cukup mengganggu dan jadi kendala. Pasalnya, pelaksanaan Pasanggiri Moka KBB saat ini sudah masuk pada tahap 32 besar.

“Sejauh ini jelas menjadi kendala ketika Pasanggiri Moka ini tidak dibiayai APBD, tetapi kita masih terus berusaha untuk menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Dan untuk pembiayaan itu, sudah atas persetujuan peserta,” terangnya.

Dia menjelaskan untuk proses pasanggiri, tahapan pra karantina mencakup publik speaking, latihan berjalan di atas panggung. Kemudian pembekalan materi seperti soal pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif, dan yang lainnya. Untuk peserta paling banyak berasal dari Kecamatan Ngamprah, namun dari beberapa kecamatan lain pun mengirimkan wakilnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasikan ke Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Edo Endrawan membenarkan bahwa penyelenggaraan Pasanggiri Moka untuk tahun ini tidak diselenggarakan oleh Disparbud KBB. Namun diserahkan ke pihak Paguyuban Moka KBB sebagai penyelenggaranya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan