Kampanye Cinta Rupiah, Edukasi Anti Uang Palsu di Papua Barat!

JABAR EKSPRES – Bank Indonesia (BI) sedang berupaya secara aktif untuk mengatasi peredaran uang palsu di Provinsi Papua Barat melalui pendekatan edukasi yang kuat dalam hal rasa cinta, kebanggaan, dan pemahaman terhadap mata uang rupiah. Rommy Sariu Tamawiwy, Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, menjelaskan bahwa kampanye tersebut membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dan seluruh masyarakat.

Baca Juga: KTP Baru Penghayat Kepercayaan, Pengakuan dan Hak Konstitusional

Dalam hal ini, BI bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan edukasi dan literasi seputar rupiah. Tujuan dari kampanye ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan rupiah dengan benar dan terhindar dari tindakan kejahatan uang palsu. Edukasi mengenai cinta, kebanggaan, dan pemahaman terhadap rupiah juga bertujuan untuk menciptakan stabilitas nilai mata uang, sistem pembayaran, dan sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Supaya masyarakat bisa perlakukan rupiah dengan tepat, dan terhindar dari kejahatan uang palsu,” kata Rommy. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.

Rommy menjelaskan bahwa mencintai rupiah adalah salah satu cara untuk mengenali karakteristik dan desain uang rupiah sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Rupiah juga merupakan simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan alat pemersatu bangsa.

Guru, sebagai agen utama dalam pendidikan, memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk, membimbing, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat menjadi generasi muda yang terampil, cerdas, dan bermoral tinggi. Rommy berharap bahwa para guru yang tergabung dalam PGRI dapat memanfaatkan pelaksanaan training of trainer (ToT) secara maksimal dan memberikan edukasi kepada murid-murid di sekolah.

Selain itu, BI juga mengimbau semua bank konvensional di Papua Barat untuk berperan aktif dalam mengampanyekan program cinta, kebanggaan, dan pemahaman terhadap rupiah dalam setiap kegiatan mereka. Kolaborasi yang sinergis ini bertujuan agar edukasi tentang rupiah dapat disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, dan bank sebagai institusi yang bertanggung jawab atas transaksi keuangan dapat menjadi garda terdepan dalam kampanye tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan