Blue Bird Mulai Menjual Armada Mobil Listrik Bekas, Dijual Rp400 Jutaan

JABAR EKSPRESBlue Bird, perusahaan taksi ternama, telah mulai di jual armada mobil listrik bekas taksi mereka. Bagi yang tertarik, Anda harus menyiapkan setidaknya Rp400 juta.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, menyatakan bahwa usia mobil listrik yang di tawarkan masih di bawah lima tahun. Namun, dia tidak memberikan informasi spesifik mengenai jenis mobil listrik tanpa emisi yang di jual.

Baca juga : Blue Bird Meluncurkan Penjualan Mobil Listrik Bekas Taksi

Sejak April 2019, Blue Bird telah menggunakan berbagai model mobil listrik sebagai taksi. Pada saat itu, ada dua model yang digunakan, yaitu MPV listrik asal China, BYD e6, sebagai taksi reguler, dan SUV Tesla Model X 75D untuk Silverbird.

“Sepertinya sekitar Rp400 juta,” kata Adrianto seperti melansir detik, pada Selasa (18/7/23).

Dia juga memastikan bahwa mobil listrik yang di jual dalam kondisi baik, sehingga calon konsumen tidak perlu khawatir.

“Iya, mobil tersebut memiliki usia maksimal lima tahun, dan harus di jual pada tahun keenam. Itu adalah kebijakan perusahaan, bukan karena ada masalah apa pun,” ujarnya.

Dia melanjutkan bahwa meskipun saat ini Blue Bird memiliki puluhan mobil listrik. Mereka hanya menjual lima unit karena secara keseluruhan usianya belum mencapai lima tahun.

“Untuk saat ini, yang dijual adalah 1-5 unit yang memang kami beli sejak awal. Sebenarnya, mereka belum mencapai usia lima tahun,” jelasnya.

Pada tahap awal pengadaan mobil listrik oleh Blue Bird, ada 25 unit e6, lima unit Model X, dan kemudian di tambah dengan BYD T3.

Blue Bird juga berencana untuk menambah ratusan, bahkan ribuan unit mobil listrik untuk taksi, tetapi rencana tersebut tertunda akibat pandemi Covid-19.

Pada tahun lalu, pejabat direktur utama Blue Bird sebelumnya, Sigit Djokosoetono, mengungkapkan bahwa mereka telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk membeli 5.000 armada baru dan memperbarui armada lama, termasuk pengadaan 500 mobil listrik.

Adrianto mengonfirmasi mengenai 500 unit tersebut, tetapi dia menjelaskan bahwa perusahaan tidak ingin terburu-buru dalam pengadaan mobil listrik karena industri ini masih dalam tahap perkembangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan