JABAREKSPRES – Setelah kedapatan membuang limbah langsung ke aliran sungai PT Sansan Saudaratex kembali berbuat ulah. Kali ini bak penampungan limbah milik PT Sansan Saudaratex melimpas masuk ke dalam pemukiman warga yang berada di Jl Cibaligo No.33, Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan
Berdasarkan pengamatan dan informasi yang dihimpun dari warga setempat diketahui bak penampungan limbah PT Sansan Saudaratex berada berdekatan dengan rumah penduduk.
Posisi bak penampungan tersebut lebih tinggi dari rumah penduduk yang berada di sampingnya.
Sedangkan keberadaan bak penampungan limbah dengan rumah warga hanya dibatasi oleh tembok dengan kawat berduri.
Akan tetapi, entah kenapa limbah cair berwarna hitam pekat tersebut melimpas dan luber ke jalan dan pemukiman warga tepatya di RT 04/RW 29 Cibaligo Kelurahan Cibereum Kecamatan Cimahi Selatan.
Neneng, 45 Tahun, salah seorang warga setempat mengaku, limpasan limbah pabrik tersebut bukan kali ini saja terjadi.
Terkadang limbah pabrik PT Sansan Saudaratex merembes melalui celah dinding tembok.
‘’Ini kan bahaya ya, karena disini juga banyak anak-anak yang sering bermain,’’ kata Neneng.
Menurutnya, ketika air limbah tersebut melimpas, sepertinya bak penampungan dalam kondisi penuh. Dan tumpah ke samping rumah.
“Gimana gak panik limbah cair pabrik luber tak terkendali menyembur ke atas dan loncat ke pemukiman,’’ ujarnya.
Neneng mengaku, limbah pabrik yang melimpas itu terjadi sejak pagi sampai siang. Tetapi anehnya tidak satu pun orang pabrik yang menghentikan limbah tersebut.
‘’Jujur aja saya pamik, suami lagi kerja dan hanya ada ibu-ibu saja dengan anak-anak, jadi kita teriak panggil pa RT dan baru beres tadi siang,’’ beber Neneng.
Neneng meminta kepada pabrik PT Sansan agar kolam penampungan limbah cair dipindahkan. Karena khawatir akan terjadi lagi limpasan air limbah.
‘’Posisi bak penampungan di atas, sedangkan rumah warga posisinya dibawah ini kan sangat bahaya,’’ cetus Neneng.
Sementara itu berdasarkan informasi dari pengurus RT setempat, PT Sansan Saudaratex tidak pernah mengajak warga untuk melakukan mediasi.
Saat kejadian saja ramai-ramai ke lokasi. Setelahnya, kami tidak tahu lagi,’’ ujar pengurus RT yang enggan disebutkan namanya.