Padahal Rumput JIS Seperti di Stadion Bayern Munchen, Kok Bisa Dicap Tidak Standar FIFA? Ini Menurut Ahli

Sejak munculnya rumor bahwa JIS tidak memenuhi standar FIFA, banyak komentar dari berbagai pihak termasuk Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah. Ia menyatakan bahwa pembangunan Jakarta International Stadium awalnya telah mengikuti standar FIFA. Hasbiallah menyebut bahwa PT Jakarta Propertindo (JakPro) mengklaim pembangunan stadion tersebut sesuai dengan aturan dari FIFA.

Berdasarkan penjelasan dalam menanggapi perbedaan pendapat antara Menteri PUPR dan JakPro, Hasbiallah mengatakan bahwa pertanyaan seharusnya langsung diajukan kepada JakPro sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan stadion JIS. Ia menegaskan perlunya mengklarifikasi mengapa stadion yang awalnya diklaim sesuai dengan standar FIFA kini tidak memenuhi standar tersebut. “Jika pembangunannya memang mengacu pada standar FIFA, mengapa saat ini tidak memenuhi standar? Ini menunjukkan adanya manipulasi, dan perlu kita telusuri lebih lanjut. Kita harus meminta penjelasan kepada JakPro mengenai hal ini,” tambahnya.

BACA JUGA: JIS Tidak Layak Untuk Pildun U17, PUPR: Akan Kami Perbaiki Dalam Tiga Bulan!

JakPro sebagai pihak yang berwenang telah menetapkan target untuk merenovasi JIS dalam waktu kurang dari tiga bulan. Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro), Iwan Takwin, menyatakan bahwa perbaikan akan segera dimulai dengan kecepatan yang maksimal. Ia menjelaskan bahwa target tiga bulan tersebut telah disampaikan oleh Menteri PUPR, dan JakPro akan berusaha mempercepat proses renovasi agar dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. Hal ini melibatkan berbagai tahap, termasuk pengujian dan proses lainnya yang perlu dilakukan.

Dengan langkah-langkah yang diambil, JakPro berharap dapat memperbaiki kondisi JIS agar memenuhi standar FIFA dalam waktu yang ditargetkan. Renovasi ini juga dianggap sebagai upaya untuk mempersiapkan stadion dalam menyambut Piala Dunia U-17.

Permasalahan mengenai kondisi rumput JIS yang tidak sesuai dengan standar FIFA menjadi fokus utama dalam renovasi ini. Dalam hal ini, ahli agronomi, Qamal Mustaqim, memberikan rekomendasi untuk mengganti seluruh rumput dengan menggunakan panduan dari ahli tersebut. Ia menyarankan agar lapangan yang telah jadi dipindahkan dari lapangan golf, seperti yang dilakukan pada Asian Games 2018. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, opsi lain adalah mengganti rumput dengan metode “sodding” yang mirip dengan pemasangan batu bata. Solusi ini diharapkan dapat memberikan perbaikan yang signifikan dalam waktu tiga bulan. Namun, untuk jangka panjang, Qamal menyarankan penggantian rumput secara menyeluruh.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan