Upaya Kerjasama Perusahaan Otomotif KTM dan Bajaj dalam Merusak Dominasi The Big Four

Saat itu terjadi proses negosiasi dan persuasi antara petinggi KTM dan Bajaj, jika tercapai kesepakatan maka akan terdapat pengembangan bersama melalui sepeda motor dengan kapasitas mesin yang besar. Setelah pernyataan dari petinggi Bajaj itu hingga saat ini kedua pabrikan tersebut tidak mengeluarkan motor dengan kapasitas mesin besar, namun berdasarkan berita terakhir yang dilansir dari otomotifnet.gridoto.com “akan ada agenda lain yang lebih besar yang sedang direncanakan keduanya, yakni mengambil alih Ducati dari Audi dengan nilai lebih dari Rp 20 triliun”.

Aksi tersebut membenarkan bahwa proses negosiasi dan kerjasama antara KTM dan Bajaj membuahkan hasil. Bajaj merangkak menuju empat besar Top Selling Global Motorcycle, berdasarkan Annual Report terbaru yang dikeluarkan oleh Pierer AG selaku pemilik brand KTM mencatatkan penjualan per unit KTM sebanyak 375,492 unit di Dunia.

Kabar lain dari MBASkool dengan Judul “Top 10 Bike Brands In World 2023 by Revenue” memperlihatkan data bahwa Bajaj menempati posisi ketiga setelah Honda dan Harley Davidson, KTM menempati posisi ke lima setelah Hero Moto Corp di posisi keempat sebagai perusahaan otomotif dengan pendapatan terbanyak di dunia. Sehingga apa dikatakan oleh Stefan Pierer CEO KTM pada tahun 2015 sedikit lagi menjadi kenyataan, karena secara pendapatan bersih menurut data artikel diatas KTM sudah menempati posisi ke lima.

Namun untuk kondisi di Indonesia penjualan KTM dan Bajaj tidak semulus dengan penjualan di pasar global. Hingga saat ini pihak KTM dan Bajaj masih belum menemukan “jalur” untuk merangsek ke dalam dominasi The Big Four di Indonesia, Tentunya setiap negara memiliki kondisi ekonomi, sosial dan pasar yang berbeda-beda. Namun, hal ini masih dapat dilakukan seiring dengan strategi pemasaran yang tepat, penyesuaian harga, dan peningkatan kesadaran merek.

KTM mungkin saja memiliki strategi dan rencana untuk meningkatkan kehadirannya di Indonesia di masa mendatang. Apalagi dimulainya era motor listrik, setiap produsen akan berlomba untuk mengisi segmen tersebut dengan produk andalan mereka.

 

*Ditulis oleh Adi Satriyo, Hikam Maulana, Chandra Pradhana, Dendy Shobron Rijaldi, Putri Erma Nailir Rochmah. (Mahasiswa pascasarjana Unpad, Magister Ilmu Komunikasi)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan