Jabarekspres.com – Harga tiket menonton Persib Bandung, naik. Founder Frontline Boys Club atau Viking Frontline, Anky Rakhmansyah menilai, hal itu sah-sah saja asalkan berbanding lurus dengan fasilitas bagi penonton.
“Sebetulnya kalau untuk era industri sepakbola modern ini bukan hal yang aneh ketika harga tiket stadion melambung tinggi, cuma harus ada dasarnya kenapa berani menaikan harga, apa ada servisnya diperbaiki?,” tanya Anky saat dihubungi Jabarekpres, Jumat (30/6).
Selain service, Anky menyebutkan, fasilitas lain setidaknya harus terpenuhi. Diantaranya seperti keamanan yang lebih diperhatikan atau adanya fasilitas baru di stadion.
Berkaca pada musim lalu, untuk membersihkan dan beres-beres mushola saja dilakukan oleh kawan-kawan Frontline. Anky pub mengaku, semua pembiayaan itu menggunakan dana kolektif dari member.
“Jadi sebetulnya sah-sah aja ketika harga naik, tapi penonton harus mendapat servis dan fasilitas yang lebih baik,” tegasnya.
Perbedaan cukup signifikan sampai berita ini ditulis, harga termurah mulai dar Rp125.000 untuk tribun timur, selatan, dan utara, yang sebelumnya hanya berkisar Rp100.000.
Dan untuk harga VIP, penonton harus merogoh kocek sebesar Rp200.000 untuk VIP bagian Selatan dan Utara, yang sebelumnya Rp150.000. Sedangkan harga termahal di VIP bawah sebesar Rp400.000 yang sebelum Rp300.000.
Di tengah ramainya protes para bobotoh di sosial media, banyak yang menyalahkan beberapa pihak. Salah satunya manejemen Persib yang dianggap kurang mempersiapkan urusan tiketing.
“Harusnya Persib mempersiapkan dan mensosialisasi aplikasi dari jauh-jauh hari, dua minggu sebelum liga masih okelah, tapi untuk sekarang kesannya mendadak,” kata Anky.
“Jadinya verikasi semakin lambat, lucunya lagi, ada verifikasi manual datang ke Sulanjana, jadinya ribet dua kali jadi ada kesan digitalisasi nanggung,” sambungnya. (ped)