JABAR EKSPRES – Belum lama ini pemerintah Belanda telah menyampaikan permintaan atas kejahatan yang mereka lakukan di masa lalu. Adapun kejahatan tersebut berupa keterlibatan negara tersebut dalam perbudakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Raja Belanda Willem-Alexander dalam upacara peringatan 160 tahun penghapusan secara legal perbudakan di Belanda.
Sang raja mewakili negaranya tersebut dalam menyampaikan permintaan atas tindakan perbudakan di masa lalu yang dampaknya masih menggema sampai saat ini.
“Pada hari ini saat kita mengenang sejarah perbudakan Belanda, saya memohon maaf atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” ujar Raja Willem-Alexander, dikutip dari Antara.
Mengingat keterlibatan negaranya dalam perbudakan di masa lalu, sang raja mafhum seandainya masih ada pihak yang belum bersedia menerima permintaan maafnya tersebut.
BACA JUGA: Kekacauan di Prancis, Seorang Remaja Tewas hingga Penangkapan 667 Orang Demonstran, Ada Apa Ini?
“Waktu telah berubah dan Keti Koti… rantai (perbudakan) benar-benar telah terputus,” kata sang raja.
Permintaan dan penyesalan tersebut mendapatkan tepuk tangan dari ribuan penonton yang hadir dalam acara yang digelar di Oosterpark Amsterdam itu.
Sebagai informasi, 1 Juli merupakan hari peringatan bagi Belanda untuk ‘memutus rantai’ perbudakan. Adapun nama hari peringatan itu adalah “Keti Koti”.
Istilah tersebut diambil dari bahasa Suriname yang artinya ‘memutus rantai’, yang dalam konteks ini berarti menghentikan perbudakan.
Perbudakan Belanda adalah praktik sistemik yang melibatkan perdagangan, penangkapan, dan pengangkutan ribuan orang Afrika ke koloni-koloni Belanda di Amerika, Karibia, dan Afrika Selatan.
BACA JUGA: Buntut Kerusuhan di Paris Emmanuel Macron Akan Adakan Rapat Kabinet
Perbudakan ini berlangsung selama lebih dari dua abad, dari abad ke-17 hingga abad ke-19.
Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang terlibat dalam perbudakan.
Pada abad ke-17, Belanda adalah kekuatan kolonial yang kuat dan memiliki beberapa koloni di luar Eropa.
Salah satu koloni yang paling terkenal adalah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan Suriname di Amerika Selatan.
Perbudakan oleh Belanda dimulai dengan penangkapan orang-orang Afrika di wilayah sekitar pantai Afrika Barat.