Ate mengaku, pada saat dirinya remaja sambil menemani orangtua berjualan di depan Stasiun Cicalengka, kerap berjumpa dengan Si Kuwong.
“Oh iya dulu terkenal Si Kuwong. Masih ingat saya setiap dia lewat. Era dulu sama sekarang kondisinya benar-benar udah berubah. Keretanya juga sampai bangunan stasiun sebetulnya,” katanya.
Ate mengungkapkan, terkait isu perombakan Stasiun Cicalengka menurutnya jangan sampai merubah kondisi bangunan secara keseluruhan.
“Walaupun kondisi sekarang saja sudah tidak 100 persen sama dengan yang dulu. Saya harap Stasiun Cicalengka bisa tetap punya ciri khas dengan kondisinya yang tetap dari tahun ke tahun,” tutup Ate.
Mengingat kabar beredar akan dirombaknya Stasiun Cicalengka, sejumlah warga melakukan penolakan, di antarannya dari Penggerak Literasi Kecamatan Cicalengka.
Salah seorang Penggerak Literasi Kecamatan Cicalengka, Nurul Maria Sisilia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar bangunan dengan nilai historis yang tinggi itu tak dirubah sedikit pun.
“Memang awalnya denger info bakal ada perubahan Stasiun Cicalengka, tapi baru info aja, belum detil,” kata Nurul kepada Jabar Ekspres.
“Ditambah dapat kabar Stasiun Cicalengka akan ada double track? gak tahu bakalan kapan dilakukan,” lanjutnya.
Nurul menerangkan, sorotan terhadap khawatirnya Stasiun Cicalengka dirubah baik dari konstruk bangunan awal hingga desainnya, ketika ada pemasangan spanduk pemberitahuan dari pihak PT KAI Daop 2 Bandung.
“Baru-baru ini ada spanduk permohonan maaf perjalanan anda terganggu dan ada gambaran Stasiun Cicalengka nantinya setelah perombakan. Karena itu saya dan kawan-kawan semakin khawatir,” terangnya.
Nurul menjelaskan, selain sudah adanya spanduk permohonan maaf, sejumlah besi untuk kerangka bangunan telah mulai dipasang di area Stasiun Cicalengka.
“Selain itu sekarang sudah mulai dipasang besi-besi tersusun di Stasiun Cicalengka bagian Timur, kalau yang Barat belum,” jelasnya.
Nurul tak berhenti berupaya, dia bersama kawan-kawan literasi mencoba menanyakan terkait proyek pembangunan ke PT KAI Daop 2 Bandung melalui sosial media.
“Saya coba tanya di sosmed pake akun twitter, terus akun PT KAI Daop 2 Bandung merespons, setelah komunikasi mereka menyatakan kalau perombakan bukan kewenangan,” ucapnya.