Truk Pengangkut Galon Masuk Galian Drainase di Lembang, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

JABAR  EKSPRES  – Satu unit truk bermuatan air galon terperosok ke dalam lubang galian proyek revitalisasi drainase di Jalan Raya Panorama, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (21/6/2023) pagi.

Kecelakaan diduga akibat minimnya rambu-rambu keselamatan lalulintas yang seharusnya dipasang sepanjang proyek dilaksanakan.

Panit Lantas Polsek Lembang, AKP Asep Ratman menjelaskan, truk pengangkut galon itu datang dari arah Subang menuju Bandung.

Namun, sesampainya di Pasar Panorama Lembang, truk tersebut masuk ke area perbaikan drainase.

 

BACA JUGA:  PPDB 2023: Pendaftar Jalur KETM Jadi Kuota Kedua Terbesar pada Gelombang Pertama

 

“Tiba di TKP tepatnya di depan Pasar Panorama Lembang, truk terperosok akibat galian drainase yang belum tuntas,” AKP Asep Ratman di lokasi kejadian.

Ia menduga, drainase tak kuat menahan beban truk akhirnya amblas dan kendaraan terperosok ke dalam lubang galian.

Akibat peristiwa itu, arus lalulintas dari arah Subang menuju Bandung sempat terhambat beberapa saat sebelum truk fuso dievakuasi.

Polisi terpaksa melakukan rekayasa lalulintas dengan mengarahkan kendaraan ke Jalan Raya Maribaya, lalu memutar ke Jalan Sesko AU dan Jalan Adiwarta.

 

“Kemacetan alhamdulillah bisa terurai selama truk tadi dievakuasi dan barang muatannya dialihkan ke truk lainnya,” kata Asep.

 

Proses evakuasi cukup memakan waktu, mulai  dari mengalihkan muatan hingga mengangkat badan truk dari lubang drainase. Saat ini, arus lalulintas sudah kembali normal setelah proses evakuasi truk fuso selesai.

 

Dari pantauan di lokasi, proyek revitalisasi drainase di Jalan Raya Panorama Lembang ini mengakibatkan adanya penyempitan badan jalan. Penyempitan ini menjadi sebab pelambatan arus kendaraan sampai menyebabkan kemacetan di ruas jalur tersebut.

 

Ian (47) salah seorang warga sekitar menyayangkan proses revitalisasi yang dilaksanakan tidak ramah akses jalan warga. Warga terpaksa memilih jalan memutar untuk masuk ke Jalan Raya.

 

“Kami warga susah mau kemana-mana karena gang yang biasa dilewati digali dibuat saluran drainase. Untuk berangkat ke pasar saja sekarang harus memutar karena jalannya enggak bisa dilewati kendaraan,” sebut Ian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan