Menhan RI Tegaskan Refurbish Seluruh Pesawat Tempur

JABAR EKSPRES – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pemerintah akan meremajakan seluruh pesawat tempur TNI Angkatan Udara yang sudah tua atau memiliki masa pakai lebih dari 30 tahun dengan melakukan perbaikan dan pembaruan.

Prabowo menyatakan bahwa masa peremajaan pesawat tempur yang sudah tua tersebut membutuhkan waktu paling cepat 18 bulan. Kementerian Pertahanan sedang melaksanakan upaya ini dengan meremajakan seluruh pesawat tempur yang dimiliki saat ini.

Kementerian Pertahanan RI merencanakan peremajaan dan perbaikan untuk beberapa pesawat TNI AU, seperti SU-27/30, F-16, dan Hawk 100/200. Selain itu, mereka juga sedang membeli pesawat tempur baru, yaitu Dassault Rafale buatan Prancis dan F-15 Super Eagle dari Amerika Serikat.

Namun, tiga unit pesawat baru Dassault Rafale diperkirakan baru akan tiba di Indonesia dalam waktu 36 bulan atau tiga tahun ke depan. Proses pembelian F-15 Super Eagle masih dalam tahap pembahasan surat penawaran (letter of offer and acceptance) dari Pemerintah Amerika Serikat, mengingat F-15 dibeli melalui skema foreign military sales (FMS).

Prabowo menjelaskan bahwa pesawat baru yang telah dikontrak, terutama Rafale dari Prancis, membutuhkan waktu paling cepat 36 bulan untuk tiba di Indonesia, dan keseluruhan prosesnya memakan waktu rata-rata 60 bulan. Oleh karena itu, diperkirakan pesawat tersebut akan siap beroperasi dalam kurun waktu sekitar 60 bulan atau lima tahun.

Untuk memastikan kesiapan tempur TNI AU, Kementerian Pertahanan RI telah membeli 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar. Pembelian ini merupakan solusi sementara karena pesawat-pesawat yang dimiliki saat ini sudah sangat tua dan memerlukan peremajaan yang signifikan.

Rencananya, 12 pesawat Mirage 2000-5 yang dibeli dari Qatar akan dikirim ke Indonesia sekitar 24 bulan setelah kontrak berlaku. Pesawat-pesawat ini akan memperkuat Skadron Udara 1 di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Prabowo, 12 unit Mirage 2000-5 bekas yang dibeli dari Qatar juga memiliki jam terbang yang relatif sedikit. Usia pakai rata-rata pesawat Mirage 2000-5 masih di atas 10 tahun karena umur pesawat tersebut rata-rata 30 tahun. Qatar, yang merupakan negara relatif kecil, memiliki jam terbang yang masih tergolong rendah bagi pesawat Mirage 2000-5 tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan