Putin Pindahkan Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia, Inilah Horor Mengerikan Jika Perang Nuklir Terjadi!

JABAR EKSPRES – Belum lama ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim telah mengirimkan senjata nuklir ke Belarusia.

“Hulu ledak nuklir telah dikirimkan ke Belarus. Ini adalah pengiriman pertama,” kata Putin dalam forum ekonomi internasional di St. Petersburg.

Langkah Putin mengirimkan senjata mematikan tersebut tentu membuat konflik dengan Ukraina dan Barat menjadi semakin tegang.

Washington juga telah menanggapi pemindahan hulu ledak nuklir ke Belarusia tersebut seraya “mengawasi situasi dengan sangat cermat”, kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Jumat, 17 Juni 2023, dikutip dari Antara.

Terlepas dari itu, apa sebenarnya yang akan terjadi jika peperangan senjata nuklir pecah? Simak penjelasannya di bawah ini.

BACA JUGA: Putin Sebut Presiden Ukraina sebagai Aib bagi Orang-Orang Yahudi

Kehancuran massal

Serangan nuklir akan menyebabkan kehancuran massal di daerah yang terkena dampak langsung, termasuk kota-kota besar dan pusat populasi.

Bangunan akan hancur, infrastruktur akan rusak, dan banyak nyawa akan hilang seketika.

Korban jiwa yang besar

Serangan nuklir akan mengakibatkan jumlah korban jiwa yang sangat besar.

Tidak hanya dari ledakan dan radiasi, tetapi juga akibat kelaparan, penyakit, dan gangguan sosial yang timbul setelahnya.

Radiasi nuklir dapat menyebabkan kematian jangka pendek maupun jangka panjang akibat kerusakan pada jaringan tubuh manusia.

Radiasi dan kerusakan lingkungan

Ledakan nuklir akan melepaskan radiasi yang merusak dan dapat berjangka panjang. Radiasi ini akan merusak organisme hidup, tanah, air, dan ekosistem secara keseluruhan.

Efek jangka panjang radiasi dapat menyebabkan kanker, kelainan genetik, dan masalah kesehatan lainnya bagi manusia dan hewan.

Gangguan iklim

Serangan nuklir yang melibatkan ledakan besar-besaran dapat melepaskan jumlah partikel debu dan asap besar ke atmosfer.

Debu dan asap ini dapat menyebabkan penurunan suhu global, yang dikenal sebagai “musim dingin nuklir” atau “pengurangan panas nuklir.”

Ini dapat mengganggu pola cuaca global, mengurangi jumlah sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, dan mengakibatkan kelaparan massal dan kekacauan ekologi.

BACA JUGA: Amerika Serikat Berada di Ambang Perang dengan Cina dan Rusia, Kata Mantan Menlu AS

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan