Jabar Ekspres – DPRD Jawa Barat turut berupaya menyemarakkan peringatan hari lahir (harlah) Pancasila 2023. Salah satu caranya dengan menggelar seminar yang melibatkan para mahasiswa dan pelajar se-Jawa Barat. Rencananya, seminar itu bakal digelar Rabu (14/6).
Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman menguraikan, seminar yang rencananya digelar di Gedung DPRD Jabar itu cukup penting untuk bisa berjalan dengan baik.
“Sebagai momentum bagi bangsa untuk memperingati dan menghayati nilai-nilai pancasila yang merupakan kesepakatan luhur dari para pendiri bangsa,” jelasnya.
Baca Juga:Pendaftar PPDB Tahap I SMAN 3 Bandung Capai 620 SiswaSean Gelael Had a Drama-filled Race at the 2023 24H of Le Mans
Politikus PDIP itu menambahkan, Indonesia merupakan bangsa yang cukup heterogen. Banyak suku tumbuh di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mulai dari suku Jawa, Sunda, Bugis, hingga batak.
Keragaman juga nampak dari keyakinan beragama penduduk. Mulai dari Islam, Kristen, Hindu, maupun Budha.
Di sisi lain, secara empirik pancasila sudah teruji menyelamatkan bangsa dari perpecahan.
“Momentum harlah pancasila 1 juni akan mengingatkan kembali pada peristiwa proses kelahiran pancasila itu,” sambungnya.
Bedi menambahkan, kegiatan tersebut bakal melibatkan generasi muda. Tujuannya agar para generasi muda bisa mengekspresikan pemahaman mereka tentang pancasila dengan berbagai kreativitasnya.
Selain menggelar seminar, DPRD Jawa Barat juga mengadakan lomba konten video sosial media (Sosmed) tentang pancasila yang diikuti pelajar dan mahasiswa se Jawa Barat.
“Anak-anak muda dilibatkan dalam kegiatan harlah pancasila. Kemudian anak muda ini juga bisa mengekspresikan pemahaman mereka tentang pancasila dengan kreativitasnya membuat konten di sosmed,” cetus Bedi.
Baca Juga:Wow! Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Menggunakan Motor Listrik!South Solok District Government Campaigns to Stop Child Abuse
Rencananya, empat narasumber akan dihadirkan dalam seminar tersebut. Yaitu Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya, Sosiolog Asep Salahudin dan Perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).(son)