JABAR EKSPRES – Penyakit Sifilis atau raja singa kini angkanya meningkat pesat khususnya di Jawa Barat. Kasus Sifilis ini kini mendapat atensi pemerintah agar angkanya bisa ditekan dan tidak terus meningkat, karena penyakit ini sangat berbahaya
Berdasarkan data dari Kemenkes, Provinsi Jabar menduduki peringkat kedua tertinggi kasus penyakit sifilis yang berbahaya ini.
Diambil dari hasil testing sejak 2018-2022. Dari 305.816 kasus penyakit sifilis yang ditesting di Jabar, ditemukan 3.186 kasus positif sifilis, kemudian ada 1.500 di antaranya mendapatkan pengobatan.
Hal ini langsung dapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan sebaran kasus sifilis.
“Kita melakukan beberapa tindakan, salah satunya melakukan skrining sampai ke level kecamatan kepada populasi kunci dan kepada ibu-ibu hamil,” ucap Kang Emil.
Sementara di Kota Bandung, dari 29.552 pemeriksaan, terdapat 830 orang positif sifilis, hal ini Mmebuat Bandung menjadi kota dengan angka sifilis tertinggi di Jabar.
Melihat pesatnya peningkatan angka penderita sifilis, perlu dikenali apa itu sifilis, apa penyebabnya dan seperti apa bahayanya, dan yang terpenting Bagaimana pencegahan dan pengobatannya.
Dilansir dari Halodoc, Penyakit raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri.
Gejala awal penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut.
selanjutnya akan menyebar ke oarng lain melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.
Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali.
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik bila masih apda tahap awal.
Namun bila tidak diobati, penyakit ini dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.
Penyebab Penyakit Sifilis
Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum.
Cara paling umum penyebaran sifilis adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.