Cegah Penyakit LSD, Dispernakan KBB Lakukan Pengawasan dan Mitigasi Hewan Kurban

JABAR EKSPRES – Menjelang Idul Adha, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalukan upaya pencegahan penyakit terhadap hewan kurban.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB, Acep Rohimat mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai langkah mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi.

BACA JUGA: Peringati Hari Lahir Soekarno, Seni dan Literasi Menjadi Jalan Hidup

“Kita deteksi dini dengan melaksanakan surveilans terhadap ternak merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat,” kata Acep di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (7/6/2023).

Menurutnya, petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan disebar ke seluruh peternakan yang ada di Bandung Barat, mulai dari Kecamatan Lembang hingga Kecamatan Rongga.

Ia menambahkan, kendati ada hewan yang terpapar virus PMK maupun Lumpy Skin Deseas (LSD) namun penyakit yang terjadi pada hewan ternak tersebut dapat tertangani dengan baik hingga saat ini.

“Ada (hewan terpapar), tapi Alhamdulillah terkendali jadi pada saat ada temuan satu atau dua (kasus) temen-temen di lapangan langsung mengadakan pengobatan,” katanya.

“Kalau berdasarkan laporan sudah 18 ternak yang terpapar LSD tapi saat ini sudah pada sehat,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kuantitas hewan kurban yang ada di Kabupaten Bandung Barat diprediksi bakal mengalami kenaikan sebanyak 10 persen jika dibandingkan tahun lalu.

“Kalau pengalaman tahun hewan ternak yang kita periksa itu sekitar 11.664 dan yang dinyatakan layak untuk menjadi hewan kurban itu sebanyak 10.053 ekor,” katanya.

Ia menegaskan, pihaknya pun terus melakukan pengawasan terhadap lalulintas hewan kurban yang masuk ke Kabupaten Bandung Barat jelang hari raya kurban. Hal tersebut dilakukan guna memastikan hewan kurban tersebut layak konsumsi.

“Nah kalau misalkan ada temen-temen yang mau ngirim ke KBB kita mintakan surat masuk ke dan dilampiri dengan hasil lab. Untuk ternak domba dan sapi minimal dia pernah divaksin PMK satu kali,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada saat membeli hewan kurban dan harus dipastikan hewan kurban tersebut telah diperiksa kesehatannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan