Komisi C Sarankan Relokasi Kampung Jalan Sangkuriang Bisa Jadi Opsi

JABAR EKSPRES – Polemik Kampung Jalan Sangkuriang Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong masih bergulir. Komisi C DPRD Kota Bandung menyarankan relokasi bisa menjadi opsi dari kehadiran pemerintah.

Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mengungkapkan, secara prinsip pemerintah harus bisa hadir dalam sejumlah permasalahan yang dihadapi warganya. Salah satunya terkait kondisi permukiman yang ada di Kecamatan Coblong tersebut. “Pemerintah harus hadir,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Jumat (2/6).

Politikus PKS itu menambahkan, relokasi warga bisa menjadi salah satu opsi untuk penanggulangan terhadap permukiman tersebut. “Pemkot punya rusunawa, relokasi bisa jadi salah satu opsi,” terangnya.

Menurut Yudi, kasus tewasnya salah satu warga karena longsor di lokasi tersebut bisa menjadi pemicu untuk penataan wilayah. Harapannya peristiwa itu tidak sampai terulang kembali. “Yang jelas pemerintah harus bisa hadir,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Warga Jalan Sangkuriang RT 05/RW 13, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong sudah puluhan tahun tinggal di kawasan bantaran sungai. Selain terancam longsor, mereka juga memiliki ancaman potensial dari sisi administrasi.

Hal itu terkait sertifikat kepemilikan lahan. Karena, mayoritas status tanah di kawasan yang kini juga padat penduduk itu masih milik Institut Teknologi Bandung (ITB). Bisa saja suatu saat pihak kampus meminta warga pindah karena kawasan itu bakal dibangun.

Ketua RT 05, Basimin juga mengakui terkait status kepemilikan tanah tersebut. “Saya tau kalau tidak punya sertifikat tanah. Warga juga paham itu,” jelasnya.

Selama ini juga tidak sampai ada gejolak berarti terkait status kepemilikan tanah warga jalan Sangkuriang. Pihak ITB juga belum sampai menekan warga untuk pindah. “Kami juga tetap bayar pajak bangunan ke pemerintah,” imbuh Basimin.

Diketahui kawasan itu sempat mencuat lantaran terjadi longsor yang menimpa rumah dan kontrakan warga. Kejadianya pada Rabu (26/4) lalu. Dalam kejadian tersebut juga sampai menelan korban jiwa. Korban adalah Heri, 27, salah satu pengontrak di kontrakan milik keluarga Sudrajat dan Ritayana.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan