Bukan Kali Pertama Tertimpa Longsor, Warga Jalan Sangkuriang Sempat Menolak Direlokasi

JABAR EKSPRES – Longsor di kawasan Jalan Sangkuriang RT 05/RW 13, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong itu bukan kali pertama. Warga sempat berupaya di relokasi, tetapi sebagian warga menolak.

Lurah Dago Nurliawati Affandi mengungkapkan, kejadian tanah ambruk yang sampai merenggut nyawa di kawasan itu memang baru yang pertama kali. Tetapi untuk kejadian longsor sudah ada lebih satu kali. “Kalau yang sampai ada korban ini (Kejadian Rabu 26/4) memang yang pertama. Tapi kalau longsor sudah beberapa kali,” cetusnya kepada Jabar Ekspres.

Bahkan, rumah yang kini tertimbun tanah ambruk itu juga sudah lebih dari sekali tertimbun longsor. “Sebelum kejadian ini, rumah itu juga pernah kena longsor,” katanya.

Nurliawati mencontohkan, pada 2019 lalu misalnya, longsor juga terjadi di kawasan tersebut. Tapi memang tidak sampai ada korban jiwa.

Pemerintah kemudian mengupayakan relokasi. Warga ditawari untuk direlokasi ke Rusun Rancacili. Tetapi warga tidak berkenan. Warga inginnya direlokasi ke Rusun Sadang Serang.

Menurut Nurliawati, kondisi tanah yang jadi pemukiman di lokasi tersebut memang kurang layak. Lokasinya sangat rawan tanah ambruk. Karena itulah pemerintah berupaya merelokasi warga.

Posisi rumah-rumah itu ada di bantaran sungai. Lalu rumah juga berdiri di tebing dengan kondisi yang cukup curam. Secara status, tanah di kawasan itu juga masih milik kampus Institut Teknologi Bandung.

Sekretaris RW 13, Ono Suharmono menambahkan, di RW 13 total ada sekitar 625 kepala keluarga yang tinggal. Untuk yang rawan longsor dan ada di bantaran sungai adalah RT 5 dan RT 6. “Tersebar di 7 RT,” katanya.(mg3)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan