CIMAHI – Satreskrim Polres Cimahi berhasil membekuk 7 pelaku pengganjal kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang beroperasi diberbagai wilayah di Jawa Barat.
Pelaku sudah 14 kali beraksi melakukan ganjal kartu ATM di beberapa wilayah di Jawa Barat. Otak para pelaku berinisial RF, 28 tahun yang merupakan residivis pencuri kendaraan bermotor.
‘’RF mengaku belajar mengganjal ATM di dalam sel penjara,’’ kata Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara, di Mapolres Cimahi, Rabu (31/5).
Menurutnya, komplotan ini berasal dari kelompok Lampung, mereka sudah beraksi sebanyak 14 kali di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Di Kota Cimahi 2 TKP di antaranya di Indomaret di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Karang Mekar, kemudian di Indomaret Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat.
‘’2 TKP di Banten, 6 TKP di Kota Bandung, 3 TKP di Kabupaten Bandung, dan satu TKP di Purwakarta,” kata Luthfi.
Polisi mulai mengendus kejahatan komplotan ini berawal dari laporan salah satu korban yang mengaku uangnya dikuras Rp24 juta pasca kartu ATM-nya tertelan, di salah satu ATM di Kota Cimahi.
Pada Minggu (7/5) pelapor (korban) hendak mengambil uang di mesin ATM BCA berlokasi di Indomaret jalan Gatot Subroto nomor 32 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.
Pelaku menjalankan aksinya berpura-pura menunggu dan ikut mengantre di ATM ketika ada orang yang mengambil uang.
Padahal sebelumnnya mesin ATM tersebut sudah diganjal dengan menggunkan tusuk gigi.
Korban tidak sadar ketika tidak bisa memasukan ATM yang sudah diganjal dengan tusuk gigi itu.
Setelah itu salah satu pelaku berpura-pura menawarkan bantuan untuk memasukan kartu ATM milik korban.
Tanpa disadari, pelaku kemudian menukar kartu ATM yang sudah dimodifikasi dan dipersiapkan sebelumnya.
Setelah kartu masuk, pada saat korban memasukan PIN kartu, pelaku di belakang korban mengamati nomor PIN korban.
‘’Setelah itu pelaku kemudian kabur dan mencari untuk menguras uang di kartu korban,” katanya.
Ketujuh pelaku ini berhasil diringkus di beberapa tempat di antaranya di Tangerang, Soreang, Bandung.
Komplotan kni memiliki peran masing-masing, RF sebagai otak pelaku menentukan titik target.