JABAREKSPRES – Ada istilah yang disebut PCD sedang viral di TikTok, sebuah kondisi yang menggambarkan diri seseorang setelah nonton konser.
Diketahui Tiktok telah menjadi salah satu platform media sosial yang populer digunakan saat ini. Ada banyak video menarik di Tiktok yang dapat menjadi sumber hiburan bagi pengguna.
Menurut laporan dari laman kompas.com, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah pengguna aktif TikTok terbesar di dunia, mencapai 99 juta pengguna.
Data tersebut berasal dari daftar pengguna aktif TikTok terbanyak di dunia yang dirilis oleh Worldpopulationreview.
Sementara itu, peringkat pertama dipegang oleh Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan jumlah pengguna aktif TikTok terbanyak di dunia.
Sejak munculnya TikTok, konten video pendek semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Berkat Tiktok, banyak istilah yang kemudian menjadi viral.
Salah satu contohnya adalah istilah PCD (Post Concert Depression) yang kini sedang viral di TikTok.
PCD atau Post Concert Depression merujuk pada perasaan yang biasanya dialami setelah menyaksikan penampilan musisi idola dalam sebuah konser atau festival musik.
Tertarik untuk mengetahui arti dari PCD atau Post Concert Depression? Berikut ini penjelasannya!
BACA JUGA: Apa Itu May Dump yang Viral di Tiktok dan Instagram? Yuk Cobain!
Mengenai PCD
Dikutip dari laman tribuntrends.com, Post Concert Depression adalah kondisi yang dialami oleh beberapa penonton konser setelah menyaksikan penampilan idolanya di panggung.
Penderita PCD seringkali merasa hampa tiba-tiba, keesokan harinya setelah menghadiri konser sang idola.
Seseorang akan merasakan sedih karena menyadari bahwa pengalaman menonton seperti itu tidak akan terulang lagi di masa depan.
Depresi pasca-konser ini adalah kondisi yang nyata dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
Ciri-ciri PCD
Dari perspektif psikologis, ada beberapa ciri yang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami Post Concert Depression.
Salah satunya adalah denial atau menyangkal. Seseorang akan menolak menerima kenyataan bahwa konser yang telah lama dinantikan telah berakhir.
Pikiran kemudian muncul tentang apakah akan ada kesempatan lain untuk bertemu langsung dengan sang idola.