JABAR EKSPRES – IPB University bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Agrianita IPB berkolaborasi menggecarkan program percepatan penurunan stunting di Kota Bogor.
Dengan meluncurkan gerakan sosial IPB Peduli Stunting yang bertajuk Go-Roasting (Gotong royong atasi stunting Kota Bogor) menjadi gebrakan baru bagi Pemkot Bogor dalam menekan angka kasus stunting di Kota Hujan.
Ada empat metode yang digencarkan melalui Go-Roasting tersebut. Yakni, kegiatan refreshing bagi para kader, edukasi keluarga, pemberian makanan tambahan, dan dapur peduli keluarga.
BACA JUGA: Pengalihan Penerbangan Utama Jawa Barat ke Bandara Kertajati, Kemenhub Buka Suara
Gerakan itu resmi diluncurkan pada akhir pekan kemarin. Kecamatan Bogor Barat menjadi wilayah pertama diterapkannya program Go-Roasting tersebut.
“Ini merupakan upaya pentahelix untuk penanganan dan pencegahan stunting di lima kelurahan. Program ini juga akan berlanjut ke tingkat kota yang diharapkan juga bisa diterapkan di tingkat nasional,” kata Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Sofyan Sjaf dikutip Minggu, 28 Mei 2023.
Melalui penanganan dan pendekatan yang dilakukan secara sains, pihaknya berharap persoalan stunting ini bisa turun signifikan sehingga dapat meminimalisir bertambahnya jumlah kasus baru.
Sebab, sambung dia, stunting itu dalam keilmuan masuk dalam ketahanan keluarga yang sudah dibedah, dianalisis melalui riset, baik penanganannya maupun pencegahannya.
“Riset dan analisis merupakan fungsi pendidikannya melalui penelitian sudah dilaksanakan IPB dan hari ini adalah fungsi pengabdian,” tutur Sofyan.
“Jadi ini merupakan tri dharma perguruan tinggi bersama pengabdian yang kemudian didorong agar bersama masyarakat kita mengantisipasi persoalan stunting. Mudah-mudahan program ini juga bisa terus berlanjut hingga Go Nasional,” imbuhnya.
BACA JUGA: 5 Provinsi Teratas Kasus Raja Singa di Indonesia, Jawa Barat Masuk!
Ketua Departemen IKK IPB University, Tin Herawati yang juga Koordinator IPB Peduli Stunting menambahkan, dalam setiap metode yang akan diimplementasikan di lingkungan masyarakat itu menjadi acuan untuk berkolaborasi.
Refreshing bagi para kader menjadi dorongan untuk meningkatkan keterampilan para kader dan Bunda peduli stunting tingkat kelurahan dalam mengukur tinggi dan berat badan balita agar lebih akurat dan tervalidasi.