Kasus Gagal Study Tour, Disdik Jabar Panggil Kepsek SMAN 21 Bandung

JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Wahyu Mijaya mengaku bahwa pihaknya melalui kepala cabang dinas (KCD) telah melakukan pemanggilan kepada kepala sekolah SMA Negeri 21 Bandung imbas dari batalnya perjalanan Studi Tour siswa Kelas 11 ke Yogyakarta.

Menurut Wahyu, adanya pemangilan Kepala Sekolah tersebut dilakukan untuk dimintai keterangannya. Sebab diketahui, batalnya Studi tersebut, diduga dana raib dibawa salah seorang oknum tour leader atau freelance marketing pihak travel.

BACA JUGA: Polisi Berhasil Tangkap ICL, Terduga Pelaku yang Bawa Kabur Uang Study Tour SMAN 21 Bandung

“Jadi kami ingin meminta konfirmasi dan informasi lebih lengkap, sebetulnya apa saja yang telah dilaksanakan dan lainnya. Tapi kami belum mendapatkan informasi lagi apakah sepertinya ini sedang berlangsung antara KCD dengan Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung,” ujarnya saat ditemui di Gedung Pakuan Bandung, Kamis, 25 Mei 2023.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, selain oknum pelaku berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian, kegiatan studi tour SMAN 21 Bandung juga akan tetap dilakukan dan mengatur ulang jadwal.

“Kemarin Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung itu sudah menyampaikannya bahwa, kegiatan (studi tour) tetap akan dilaksanakan hanya waktunya yang diundur danitu menjadi di pertengahan Juni 2023. Jadi kegiatan itu sendiri tetap akan dilaksanakan,” ucapnya

Meski begitu, untuk tindak lanjutnya dari dinas Wahyu mengaku bahwa akan dikomunikasikan kembali seusai dengan hasil proses yang saat ini tengah berlangsung di KCD wilayah VII.

“Pertama untuk sekolah-sekolah yang akan mengadakan kegiatan studi tour, Itu ketika memilih travel mohon juga dipilih yang memang sudah dipercaya termasuk orangnya. Karena bisa jadi travelnya bisa dipercaya tetapi secara personal itu juga tidak (bisa dipercaya),” katanya.

Selain itu dengan adanya peristiwa ini juga, Wahyu meminta kepada pihak sekolah untuk tetap melakukan pembelajaran atau kegiatan lainnya secara normal.

“Pihak sekolah harus tetap menjaga kegiatan pembelajaran dengan baik. Lalu kegiatan-kegiatan dilaksanakan silakan bekerja sama dengan orang tua dan peserta didik dengan tidak memaksakan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan di suatu tempat tertentu,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan