JABAR EKSPRES – Dalam melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Tegalega, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melibatkan pihak swasta dalam hal tersebut.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa pihak swasta yang akan menjalin kerjasama dengan pihaknya adalah PT Mayora. Kerjasama ini diharapkan dapat membuat kawasan Tegalega menjadi tertib, bersih, dan indah.
“Kita ingin perbaiki sedikit demi sedikit. Tegalega ini salah satu penyemangat Kota Bandung sebagai kekuatan untuk kawasan yang lebih baik,” kata Ema Sumarna.
Saat ini, jumlah PKL di kawasan Tegalega adalah 482 orang. PKL tersebut terbagi menjadi dua wilayah, yaitu PKL Tegalega Timur (Jalan Moh. Toha) berjumlah 207 orang dan PKL Tegalega Barat (Jalan Otista) berjumlah 275 orang.
PKL di kawasan Tegalega menjual beragam macam dagangan, seperti makanan, minuman, sayuran, buah-buahan, dan aksesoris.
Ema Sumarna memiliki impian untuk menciptakan PKL seperti di Kota Surabaya. Di sana, PKL-nya memiliki waktu dan tempat lapak yang telah diatur sehingga terlihat tertib dan rapi.
“Kita harap disana nanti tidak ada lagi PKL di atas trotoar, di barat atau timur. Kita dorong juga tidak ada lagi parkir kendaraan. Itu juga harus dipikirkan,” ujarnya.
BACA JUGA: PT KAI Jamin Stasiun Cimekar Kota Bandung Tidak Ada Zona Merah untuk Angkutan Online
Di sisi lain, PT Mayora mengaku siap untuk berkolaborasi dengan Pemkot Bandung dalam menata kawasan Tegalega. Harapannya, penataan kawasan Tegalega tersebut dapat dimanfaatkan oleh pedagang sebaik mungkin sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya.
“Prinsipnya kita membantu rakyat kecil yang minim usaha. Kita bantu yang mau berdagang untuk meningkatkan kebutuhan,” tutur Andre, perwakilan PT Mayora.
Dalam penataan PKL di Kota Bandung, PT Mayora telah menjadi mitra strategis Pemkot Bandung.
PT Mayora telah berkolaborasi dengan Pemkot Bandung dalam penataan kawasan Malabar, Jalan Hasanudin – Jalan Suryakencana (Belakang RS Borromeus), Food Street Dago, Sky Walk Cihampelas, dan PKL Jalan Sumatera. (*)
